Lagi, 2,9 Juta Data Warga Indonesia Dijual Online

Ilustrasi

Cyberthreat.id - Akun Twitter @Bank_Security pada Jumat (18 September 2020) mengungkapkan database dari berbagai perusahaan yang beroperasi global dijual di forum hacker. Tiga perusahaan diantaranya bergerak di sektor finansial.

Ada tiga negara yang disebutkan dan dijadikan sampel kebocoran data yakni Indonesia dengan 2,9 juta catatan kebocoran, Meksiko 4,7 juta catatan kebocoran, dan Amerika Serikat (AS) 2,2 juta catatan kebocoran.

"Para penjahat cyber membagikan sampel setiap database," demikian ungkap akun tersebut.

Tampilan gambar dari database yang bocor memperlihatkan data pribadi dan informasi sensitif yakni nama, email, nomor telepon, password, nama pengguna, alamat pengguna, hingga data kartu kredit dan login terakhir.

Sampel database warga Indonesia


Cuitan akun @Bank_Security tidak menyebutkan di forum apa database itu dijual maupun harga yang ditawarkan. Seorang pengguna Twitter di akun @douglasmun mengucapkan terima kasih kepada @Bank_Security karena pengungkapan itu merupakan peringatan.

"Terima kasih atas peringatan ini, temukan dan investigasi. Juga peringatkan negara-negara tetangga kami," ujar @douglasmun.

Sebelumnya, akun @Bank_Security juga mengabarkan tentang sebuah kelompok hacker terkenal yang menjual database kepada sebuah institusi finansial yang berbasis di Inggris dengan pendapatan 232 juta USD (Rp 3,4 triliun) per-tahun.

Database itu dihargai 1750 USD atau sekitar Rp 25,9 juta. []