Ini Gambaran Ancaman Siber Setiap Menit Menurut RiskIQ

Ilustrasi. RiskIQ mengatakan, Covid-19 menjadi isu yang paling mudah dipakai peretas untuk menjebak korbannya. | Foto: freepik.com

Cyberthreat.id – RiskIQ, perusahaan keamanan siber berpusat di California, AS, baru-baru ini menerbitkan riset terkait dengan kejahatan siber dalam hitungan menit.

Hasilnya menunjukkan, ada 375 ancaman siber baru terjadi setiap menit, terungkap kerentanan baru setiap 24 menit, dan ada 16.172 catatan diretas per menit.

“Statistik ini menunjukkan aktivitas ancaman tersebar luas," kata CEO RiskIQ Lou Manousos seperti dikutip dari Infosecurity Magazine, diakses Senin (31 Agustus 2020).

Selama semester pertama 2020, peneliti RiskIQ menemukan nama domain “Covid-19” masuk dalam daftar hitam setiap 15 menit dan 35 email spam (malspam) Covid-19 dianalisis per menit.

Ditanya berapa banyak domain “Covid-19” yang biasa mereka lihat, Direktur Intelijen Ancaman RiskIQ, Steve Ginty, mengatakan, perusahaan mendapati ribuan nama domain “Covid-19” baru setiap hari.

“Peretas selalu menggunakan peristiwa terkini dalam aksi serangannya,” Ginty menjelaskan mengapa nama "Covid-19" dipakai dalam serangan siber. 

Menurut Ginty, Covid-19 menjadi isu yang paling mudah dipakai penjahat siber. Itulah sebabnya, “Kami melihat perkembangan ancaman terkait Covid-19 ini dalam skala besar,” ujar dia.

Yang jelas, kata dia, ancaman teratas sepanjang 2020 adalah berkenaan dengan Covid-19.

Menyangkut kerugian dari kejahatan siber, peneliti menghitung perusahaan merugi diperkirakan sebesar US$ 24,7 (Rp 360.000) per menit. Sementara, kerugian dari serangan malware US$ 4,95 setiap menit.

Selain temuan itu, peneliti juga mendapati serangan Magecart (skimming kartu kredit di toko online) terjadi setiap 16 menit. Ginty mengatakan sistem RiskIQ mendeteksi lusinan contoh aktivitas Magecart setiap hari.[]

Redaktur: Andi Nugroho