Semester Pertama 2020, Serangan Siber di Indonesia Naik 5 Kali Lipat

Ilustrasi | Foto: freepik.com

Cyberthreat.id – Jumlah serangan siber di Indonesia sepanjang semester pertama 2020 mencapai 149,78 juta kali. Jumlah tersebut naik lima kali lipat dibandingkan periode sama pada tahun lalu yang mencapai 29,63 juta kali.

Hal itu disampaikan Direktur Penanggulangan dan Pemulihan Ekonomi Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Hasto Prastowo dalam acara sedaring “Pandi Meeting 11”, Rabu (26 Agustus 2020).

“Pandemi (Covid-19) seperti ini cukup berdampak pada aktivitas online dan mempengaruhi jumlah trafik serangan yang berhasil di pantau Pusat Operasi Keamanan Siber Nasional,” ujar Hasto.

Hasto menjelaskan bahwa tantangan yang dihadapi dunia keamanan siber mencakup banyak hal, seperti infrastruktur telekomunikasi (salah satu infrastruktur kritikal), barang-barang terkoneksi internet (IoT), kejahatan siber, terorisme, perlindungan data pribadi, hingga akuntabilitas perusahaan internet.

Oleh karenanya, menurut Hasto, tata kelola dan perlindungan dunia maya tidak hanya melibatkan BSSN, tapi juga berbagai pemangku kepentingan lain, seperti masyarakat dan swasta.

Ia mengatakan, BSSN terus berupaya menjaga ekosistem keamanan siber nasional, salah satunya berkolaborasi dengan Bareskrim Direktorat Tindak Pidana Siber dan Kementerian Kominfo.

Dalam kesempatan itu, Hasto juga menjelaskan kontribusi BSSN dalam tata kelola internet Indonesia, antara lain pembangunan dan penguatan Tim Cepat Tanggap Keamanan Siber (CSIRT), penguatan infrastruktur sumber daya dan regulasi keamanan siber, penyelesaian kejahatan siber, dan pencegahan kejahatan siber dengan meningkatkan kerja sama nasional dan internasional di bidang siber.

Terakhir, Hasto mengatakan, saat ini BSSN sedang menyusun rancangan peraturan BSSN tentang perlindungan infrastruktur informasi kritis nasional (IIKN).[]