Microsoft Akui Sedang Negosiasi Beli TikTok

Ilustrasi

Cyberthreat.id - Microsoft mengonfirmasi sedang dalam pembicaraan untuk mengakuisisi aplikasi video pendek TikTok di Amerika Serikat. Negosiasi ini berlangsung di tengah ancaman Presiden Donald Trump untuk memblokir operasional TikTok di negara itu.

Dilansir dari Reuters, Senin (3 Agustus 2020), Microsoft secara resmi menyatakan minatnya pada hari Minggu setelah Trump menyatakan memberi waktu bagi kedua perusahaan untuk mencapai kesepakatan dalam waktu 45 hari.

Rencana akuisi TikTok versi AS ini --dengan 100 juta pengguna di AS-- memberi kesempatan langka bagi Microsoft untuk menjadi pesaing utama bagi raksasa media sosial seperti Facebook dan Snap.

Microsoft, yang juga memiliki jaringan media sosial profesional LinkedIn, juga berusaha membeli operasional TikTok di Kanada, Australia, dan Selandia Baru.

ByteDance belum mengkonfirmasi kabar tersebut secara terbuka. Tetapi dalam surat internal kepada staf pada hari Senin yang dilihat Reuters, pendiri dan CEO perusahaan Zhang Yiming mengatakan perusahaan telah memulai pembicaraan dengan perusahaan teknologi yang tidak disebutkan namanya.

Surat itu juga mengatakan ByteDance tidak setuju dengan sikap yang diambil oleh Komite Investasi Asing di Amerika Serikat (CFIUS) bahwa mereka harus sepenuhnya mendivestasi operasi TikTok di Amerika.

"Kami tidak setuju dengan kesimpulan CFIUS ini," kata surat itu tetapi menambahkan: "... kami memahami keputusan dalam lingkungan makro saat ini."

ByteDance tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Trump mengatakan pada hari Jumat bahwa ia merencanakan larangan di tengah kekhawatiran bahwa kepemilikan China merupakan risiko keamanan nasional karena data pribadi yang ditangani.[]