TikTok Akan Dibeli Microsoft, Trump Berubah Pikiran: Silakan Negosiasi!
Cyberthreat.id – Presiden Amerika Serikat Donald Trump berubah pikiran soal rencana pembelian TikTok oleh Microsoft Corp.
Jumat (31 Juli 2020), Trump sempat berkomentar bahwa dirinya menolak rencana raksasa perangkat lunak itu membeli platform berbagi video pendek milik ByteDance asal China itu. TikTok dianggap menimbulkan risiko keamanan nasional, terutama keamanan data pribadi.
Namun, setelah diskusi dengan CEO Satya Nadella, Trump dikabarkan menyetujui negosiasi pembelian tersebut. Menurut tiga sumber anonim Reuters, diakses Senin (3 Agustus), ByteDance diberi waktu 45 hari negosiasi dengan Microsoft.
Sumber itu juga mengatakan, target kesepakatan pembelian kemungkinan pada 15 September 2020.
“Trump berubah pikiran setelah tekanan dari beberapa penasihatnya dan kolega di Partai Republik,” tulis Reuters mengutip sumber itu.
Sebab, larangan TikTok dianggap mengasingkan banyak pengguna muda menjelang pemiliha presiden AS pada November mendatang. Sejumlah anggota parlemen dari Republik beberapa hari lalu telah mengeluarkan pernyataan agar mendesk Trump mendukung pembelian Tiktok oleh Microsoft.
Negosiasi antara ByteDance dan Microsoft akan diawasi oleh Komite Investasi Asing di Amerika Serikat (CFIUS), panel pemerintah AS yang memiliki hak untuk memblokir perjanjian apa pun, menurut sumber itu yang meminta anonimitas sebelum pengumuman Gedung Putih.
Sementara, Microsoft mengatakan komitmen untuk membeli TikTok. "Microsoft sepenuhnya menghargai pentingnya menangani kekhawatiran dari Presiden. Inilah komitmen untuk mengakuisisi TikTok dengan tunduk pada tinjauan keamanan lengkap dan memberikan manfaat ekonomi yang tepat untuk Amerika Serikat, termasuk Departemen Keuangan Amerika Serikat,” kata Microsoft dalam sebuah pernyataan.
ByteDance dan Gedung Putih belum menanggapi permintaan komentar pada pembicaraan Microsoft. Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada Minggu (2 Agustus) malam yang tidak menyebutkan TikTok, ByteDance mengatakan pihaknya menghadapi "kesulitan yang kompleks dan tak terbayangkan" secara global.
Dalam usulan negosiasi, Microsoft mengatakan akan mengambil alih operasi TikTok di Amerika Serikat, Kanada, Australia, dan Selandia Baru. Perusahaan akan memastikan bahwa semua data pribadi pengguna TikTok di AS ditransfer ke dan tetap di AS. Belum jelas hingga berapa tawaran Microsoft untuk membeli TikTok.[]