Inggris Persulit Situs Web Porno, Medsos...?

Ilustrasi | Foto: Shutterstock

London, Cyberthreat.id – Pemerintah Inggris akan membuat langkah baru soal situs web porno sebagai amanat dari Digital Economy Act 2017.

Per 15 Juli 2019, semua penyedia pornografi komersial harus melakukan verifikasi usia bagi para pengunjungnya. “Ini berlaku juga untuk situs web porno dari luar Inggris,” tulis Wired.

Pengunjung terlarang adalah mereka yang berusia di bawah 18 tahun. Keputusan itu diambil demi menyelamatkan anak-anak dan remaja dari pengaruh negatif pornografi.


Berita Terkait:


Pemeriksaan seperti apa yang bisa memvalidasi bahwa pengunjung tersebut benar-benar bukanlah anak-anak atau remaja?

Pemerintah Inggris menyatakan ada strategi khusus untuk melakukan hal itu. “Ini adalah langkah terdepan di dunia untuk melindungi anak-anak kita dari konten dewasa yang saat ini terlalu mudah diakses secara daring,” ujar Juru Bicara Departemen Digital, Budaya, Media, dan Olahraga (DCMS) Inggris awal tahun ini seperti dikutip dari The Independent.

Namun, jajak pendapat yang dilakukan YouGov pada Maret lalu menunjukkan, bahwa 74 persen publik Inggris sejauh ini belum tahu cara verifikasi usia yang akan dilakukan tersebut.

Bahkan, pada April lalu pencarian daring tentang jaringan pribadi virtual (VPN) meningkat tiga kali lipat dalam beberapa jam setelah pemerintah mengumumkan adanya verifikasi identitas bagi pengakses situs porno.

Di Inggris, penikmat film porno mencapai sekitar 20 juta orang; jumlahnya setara dua kali lipat penduduk DKI Jakarta.

Sekadar diketahui, penyedia situs web porno tersedia dalam berbagai jenis, bisnis kecil hingga besar. Pornhub, misalnya, situs web porno terbesar ke-28 di dunia, di peringkat Alexa; jadi masih ada pilihan situs lain yang lebih banyak, bukan? Tidak jelas berapa jumlahnya di internet, tapi industri konten dewasa itu sangat-sangat besar.

Apa itu pornografi komersial?

Aturan pemblokiran itu berlaku bagi seluruh penyedia pornografi komersial.

Berdasarkan, Peraturan Pornografi Online 2019 yang dikeluarkan pemerintah Inggris, pornografi komersial mencakup materi yang tersedia secara daring gratis, tapi menghasilkan uang melalui pendapatan iklan. Aturan itu juga termasuk situs web porno berbayar.

Pemblokiran itu juga tak hanya bagi gambar dan video, tapi juga situs web yang menyediakan audio dan teks porno. Pada dasarnya, blokir itu membuat lebih sulit orang mengakses pornografi apa pun.

Medsos tak diawasi

Saat ini konten porno tak hanya tersedia di situs web porno, seperti YouPorn atau xHamster. Namun, konten-konten 18+ di online cukup mudah dicari, tinggal buka Twitter, Reddit, Snapchat, atau Bigo Live. Sayangnya, Digital Economy Act tak memasukkan media sosial dalam aturan pemblokiran pornografi itu. Hmmm?

Hal itulah yang dikriitk oleh Jim Killock, Direktur Eksekutif Open Rights Group, organisasi yang menyuarakan hak-hak privasi digital berpusat di London.

Karena verifikasi usia hanya berlaku untuk penyedia komersial konten dewasa, kata Killock, artinya mereka yang berusia di bawah 18 tahun masih dapat mengakses pornografi di situs gratis lain yang "memberontak" atau di media sosial.

Siapa pengawasnya?

Untuk mengawasi kebijakan itu terlaksana sesuai aturan yang berlaku, Dewan Klasifikasi Film Inggris British Board of Film Classification (BBFC), semacam Lembaga Sensor Indonesia, adalah lembaga yang ditunjuk resmi oleh Pemerintah Inggris. Tugasnya memeriksa situs-situs porno yang telah mengadopsi fitur verifikasi usia.

Sebagian besar situs web porno besar mengatakan akan mematuhi hukum yang ada, tulis Wired. Namun, masalah bisa terjadi jika situs web porno kecil memilih untuk menolak. Jika hal ini terjadi, dua langkah terakhir yang diambil pemerintah:

Pertama, meminta jaringan iklan pihak ketiga menarik iklan dari situs web tersebut. Kedua, paling ekstrem, adalah pemerintah meminta penyelenggara jasa internet (ISP) untuk memblokir sepenuhnya.