Pembajakan Massal Akun Twitter Terverifikasi, CEO Jack Dorsey: Hari yang Buruk bagi Kami
Cyberthreat.id – Sejumlah akun Twitter milik para orang terkenal di Amerika Serikat, seperti miliarder Elon Musk, Jeff Bezos, dan Bill Gates menjadi target peretas.
Tak hanya itu, akun Twitter mantan Presiden AS Barack Obama, mantan Wapres Joe Biden, dan musisi Kanye West juga mengalami peretasan.
Akun-akun mereka sama-sama meminta sumbangan dalam bentuk mata uang kripto (cryptocurrency).
“Anda mengirim US$ 1.000, saya mengirimi Anda kembali US$ 2.000,” demikian sebuah tweet di akun Bill Gates, Rabu (15 Juli 2020) malam waktu setempat, seperti dikutip dari BBC, diakses Kamis (16 Juli 2020) WIB.
Di akun Musk, CEO Tesla dan SpaceX, terlihat menawarkan cara menggandakan pembayaran Bitcoin yang dikirim ke alamat dompet digitalnya "selama 30 menit".
"Saya bermurah hati karena Covid-19," demikian tweet Musk bersama dengan alamat tautan Bitcoin. Kicauan dihapus hanya beberapa menit setelah diunggah pertama kali.
Seorang juru bicara Bill Gates mengatakan kepada kantor berita AP, "Ini tampaknya menjadi bagian dari masalah yang lebih besar yang dihadapi Twitter," tutur dia.
Sumber: CNN
Terburuk
Beberapa jam setelah gelombang peretasan, Twitter mengambil langkah untuk mencegah akun terverifikasi diretas kembali.
Tidak jelas apakah semua akun pengguna terverifikasi terpengaruh peretasan. Jika itu terjadi, tentu berdampak sangat luas.
Selama ini akun terverifikasi dipakai oleh kalangan selebritas, jurnalis, kantor berita, pemerintah, politisi, kepala negara, dan layanan darurat.
Masalah yang tidak biasa ini, tulis Reuters, menunjukkan peretas mungkin telah memperoleh akses di tingkat sistem ketimbang membajak akun individual.
Meskipun peretasan akun tidak jarang terjadi, para ahli terkejut dengan skala insiden tersebut. "Ini tampaknya peretasan terburuk dari platform media sosial utama," tutur Dmitri Alperovitch, salah satu pendiri perusahaan keamanan siber, CrowdStrike.
CEO Twitter Jack Dorsey pun merasa tak enak hati dengan kejadian itu.
“Hari yang berat bagi kami di Twitter. Kami semua merasakan gawatnya kejadian ini,” kicau Dorsey.[]