Mengenal Karakteristik Adware, Tak Sama dengan Virus atau Spyware

Ilustrasi | Foto: VPN Overview

Cyberthreat.id - Spyware dan Adware merupakan satu jenis malware yang banyak ditemukan pada saat para peneliti melakukan proses analisa malware. Bahkan, di era terkoneksi dan digital saat ini, semakin banyak perusahaan/korporasi yang menggunakan adware untuk mengumpulkan informasi pelanggan.

Informasi pelanggan adalah data yang sangat berharga. Nantinya, data-data itu bisa dianalisa dan dipelajari untuk menentukan strategi serta mengambil berbagai keputusan. Sebut saja keputusan marketing atau menetapkan kebijakan publik. 

Terkadang sulit untuk membedakan antara adware dan bukan adware. Cara paling mudah untuk mengenali malware adalah berdasarkan karakteristiknya.

Beberapa karakteristik adware sebagaimana dilansir jurnal Telkom University (Aycock, John. Spyware and Adware. Vol. 50. Springer Science & Business Media, 2010) sebagai berikut:

1. Mengubah tampilan awal web browser atau merubah pilihan search engine pada browser. Biasanya, web yang ditampilkan mengandung iklan yang mengarahkan ke sebuah alamat web.

2. Mengubah tampilan web yang dibuka user, misalnya mengganti iklan yang berasal dari perusahaan saingannya.

3. Menampilkan context-sensitive ads.  Maksudnya adalah iklan yang ditampilkan sudah disesuaikan dengan profile user yang membuka web tersebut.

4. Mencatat aktifitas user. Yang dicatat biasanya web apa saja yang dibuka, berapa lama web tersebut dibuka, kata kunci apa saja yang dicari di internet dan lain-lain. Misalnya dengan mengambil cookies browser.

5. Merubah konfigurasi web browser maupun konfigurasi jaringan untuk mempermudah proses pencatatan aktifitas user.

6. Mengirim informasi aktifitas user ke pembuat adware. Informasi ini kemudian dianalisa pada server untuk membuat profile pengguna. Misalnya Asep senang mendengar lagu A, B atau C. Atau misalnya Asep senang mendengar lagu dangdut.

Data profile pengguna ini nantinya digunakan untuk menampilkan iklan yang sesuai dengan profile tersebut.

7. Ada satu lagi karakteristik lainnya dari adware yang tidak hanya digunakan untuk kepentingan bisnis, tapi digunakan juga pada malware yang dibuat untuk kepentingan spionase alias mata-mata.

Peningkatan Signifikan

Saat ini terjadi peningkatan adware dalam jumlah yang sangat signifikan. Malwarebytes dalam studi terbarunya menyatakan perangkat Mac paling banyak mendapatkan serangan adware.

Disebutkan bahwa perangkat milik Apple seperti Mac lebih berpotensi terkena Potentially Unwanted Programs (PUPs) dan jenis Malware lainnya.

"Lonjakan adware mendorong platform Mac melewati Windows untuk jumlah ancaman yang terdeteksi per endpoint tahun lalu. Malwarebytes mendeteksi 11 ancaman per endpoint pada Mac dan 5,8 ancaman per endpoint pada Windows," tulis Silicon.co.uk.

Memasuki tahun 2020, di kuartal pertama, MalwareByte mendeteksi setidaknya 30 juta adware yang di-instal di perangkat Mac, sedangkan perangkat Windows di-deteksi sebanyak 24 juta adware.

Ini menunjukkan bahwa persoalan adware tidak bisa lagi dianggap remeh. Dalam rilis macOS versi berikutnya, Big Sur, profil akan diperlakukan sebagai unduhan, dimana pengguna diharuskan menyelesaikan instalasi secara manual, salah satunya ditujukan untuk meminimalkan serangan adware.[]