Satu Tahun LinkAja, 50 Juta Pengguna, Literasi Tanpa Henti, dan Inklusi Keuangan
Cyberthreat.id - Wakil Menteri II Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo mengatakan Kementerian BUMN terus memberikan dukungan terhadap platform LinkAja terutama dalam fokus literasi dan inklusi kuangan bagi masyarakat. LinkAja, kata dia, telah melengkapi ekosistem industri keuangan nasional dalam menjangkau dan mengedukasi masyarakat, khususnya yang belum tersentuh oleh layanan perbankan.
"Dengan peningkatan literasi dan inklusi keuangan ini, diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia untuk terus maju dan sejahtera," kata Kartika Wirjoatmodjo di Jakarta, Selasa (30 Juni 2020).
LinkAja adalah layanan keuangan elektronik kolaborasi berbagai jenis usaha BUMN yang terdiri dari Himbara (BNI, BRI, BTN, Mandiri), Telkomsel, Pertamina, dan Jiwasraya. Sebagai uang elektronik nasional, LinkAja menawarkan layanan pembayaran digital yang berfokus pada pemenuhan kebutuhan esensial masyarakat.
Sejak diluncurkan tahun lalu, LinkAja terus meningkatkan fitur dan layanannya. Hingga Juni 2020, LinkAja telah dilengkapi dengan hampir 120 fitur dan dipercaya oleh hampir 50 juta pengguna yang tersebar di lebih dari 90% wilayah di seluruh Indonesia. Sebanyak 83% pengguna platform ini tersebar di luar Jakarta, dengan 40% pengguna di luar pulau Jawa.
LinkAja juga terus membangun ekosistem holistik dengan berbagai pihak lintas sektor. Fokus menyediakan kemudahan akses layanan keuangan digital untuk masyarakat dan memberdayakan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. LinkAja juga mengikat kerja sama dengan beberapa pemerintah daerah melalui digitalisasi pasar tradisional, layanan retribusi, hingga pengembangan UMKM.
"Hingga Juni 2020 LinkAja telah mendigitalisasi pembayaran di 466 pasar tradisional seluruh Indonesia, bekerja sama dengan 234.000 merchant
lokal dan menyediakan lebih dari 1 juta akses cash-in kepada masyarakat, baik berupa bank channel, modern retail hingga layanan keuangan digital," kata Direktur utama LinkAja, Haryati Lawidjaja dalam siaran pers, Selasa (30 Juni 2020).
Terkait edukasi masyarakat untuk menggunakan uang elektronik, LinkAja kini telah memiliki lebih dari 250 pembayaran tagihan mencakup tagihan air PDAM, listrik, TV kabel, pulsa hingga voucher games, serta bekerja sama dengan 11.376 merchant nasional dan 1.569 e-commerce seperti Bukalapak, Tokopedia, Blanja[.]com, KlikIndomaret dan Alfacart.
Di sektor transportasi, LinkAja telah bekerja sama menjadi mitra pembayaran bagi 104 moda transportasi seperti layanan pembayaran di PT Kereta Api Indonesia, PT Kereta Commuter Indonesia, Garuda Indonesia, Citilink hingga opsi pembayaran untuk transportasi online, transportasi lokal daerah seperti Trans Semarang hingga pembayaran taksi dan bus.
"Selain itu LinkAja juga dapat digunakan di lebih dari 3000 SPBU Pertamina di seluruh Indonesia."
Untuk memasuki pasar asuransi, LinkAja bekerja sama dengan 22 lembaga asuransi serta menjadi mitra pembayaran untuk BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan.
Sementara untuk pasar penduduk muslim di Indonesia yang membutuhkan alat pembayaran elektronik berlandaskan kaidah syariah, LinkAja menghadirkan Layanan Syariah LinkAja yang merupakan uang elektronik syariah. Diklaim sebagai yang pertama dan satu-satunya di Indonesia untuk memfasilitasi berbagai jenis pembayaran sesuai kaidah syariat Islam.
"Di dalam ekosistem holistik-nya saat ini, LinkAja juga telah bekerja sama dengan lebih dari 2263 tempat ibadah dan menyediakan platform donasi untuk 1841 lembaga umum dan lebih dari 13 ribu lembaga keagamaan," jelas Haryati.[]