Kiat Agar Anak-anak Aman Selama Bermain Game Online
Cyberthreat.id – Nintendo, perusahaan video game asal Kyoto, Jepang, akhir April diserang yang berakibat sekitar 160.000 akun dicuri peretas (hacker).
Kejadian itu harus menjadi perhatian bagi orangtua agar bisa melindungi anak selama bermain game online
"Hormon endorfin meninggi ketika anak-anak bermain game, dan di tengah sengitnya pertempuran, mereka rentan terhadap mengklik tautan jahat dari orang asing," kata Daniel Eliot, Direktur Pendidikan dan Inisiatif Strategis di National Cyber Security Alliance (NCSA) kepada DarkReading, Kamis (7 Mei 2020) yang diakses, Minggu (10 Mei).
Pastinya sebagai orang tua, Anda tidak menginginkan anak-anak mendapatkan serangan siber, kan? Oleh karena itu, Anda dapat mengikuti tujuh kiat menjaga anak-anak tetap aman ketika bermain game dalam jaringan atau online:
- Kendalikan pengunduhan aplikasi
Orangtua harus mengecek setiap aplikasi yang digunakan anak-anak. Hanya karena terdaftar di Apple Store atau Google Play bukan berarti itu aman. Cari tahu fitur keamanan apa yang disertakan dengan aplikasi dan apakah itu termasuk kontrol orangtua.
Untuk anak-anak yang lebih kecil, Anda mungkin harus bersikeras setiap Anda mengunduh aplikasi sehingga Anda dapat memverifikasi apakah aman untuk digunakan anak Anda. Anda harus mematikan pelacakan lokasi dan menentukan apakah akses ke mikrofon dan kamera komputer benar-benar diperlukan. Anda dapat mengatur agar kamera hanya aktif saat aplikasi aktif.
- Dialog dengan anak
Orangtua perlu duduk bersama anak-anak dan berdialog tentang keamanan selama bermain game online: mengapa penting untuk memikirkan keamanan. Mereka perlu memahami bahwa mengklik tautan dapat menyuntikkan malware ke dalam sistem.
Misalnya, jika selama permainan, seseorang meminta mereka untuk mengirim foto diri mereka sendiri atau masuk ke dalam situasi seksual yang membuat mereka tidak nyaman, sebaiknya langsung ditolak. Atau, segera meminta bantuan kepada orangtua atau saudara.
- Menggunakan Avatar
Sebagai tindak lanjut dari dasar-dasar keamanan, orangtua harus mengajar anak-anak untuk tidak menggunakan nama asli mereka saat bermain game. Selain itu, mereka tidak boleh memberikan alamat atau menawarkan informasi ulang tahun. Jangan pernah mengirim foto diri kepada orang yang tidak mereka kenal. Gunakanlah avatar yang sebagian besar anak sudah terbiasa dengannya. Pastikan anak-anak Anda tahu bahwa selalu lebih baik untuk memberikan informasi sesedikit mungkin.
- Otentikasi dua faktor (2FA)
Banyak orang tidak menyadari bahwa sistem permainan menawarkan otentikasi dua faktor (2FA), tetapi sebagian besar sistem permainan terkemuka, seperti Xbox dan PlayStation, telah menerapkannya.
2FA hadir dalam banyak pilihan tetapi biasanya dilakukan melalui pemberitahuan push, seperti nomor PIN satu kali yang dikirimkan ke telepon; otentikasi biometrik pada ponsel cerdas dengan sidik jari atau dengan pengenalan wajah; atau one-time-password (OTP) atau kata sandi satu kali yang baik untuk jangka waktu tertentu.
2FA menawarkan lapisan keamanan kedua untuk membuat login (masuk) lebih aman. Ini juga menangkis banyak peretas karena setiap kali seseorang yang tidak dikenali mencoba untuk mendapatkan akses ke perangkat. Sistem 2FA juga akan mengirimkan pemberitahuan bahwa seseorang tanpa hak akses telah berusaha masuk ke dalam sistem.
- Bermain di area terbuka
Minta anak-anak untuk bermain game online di ruang terbuka sehingga mudah untuk diawasi, seperti ruang keluarga. Orangtua harus membuat tata tertib bermain game. Mulailah dengan membatasi permainan saat makan dan suruh semua alat permainan untuk di simpan sambil diisi dayanya saat sebelum tidur.
- Kata sandi unik
Orangtua harus menetapkan kata sandi unik untuk setiap perangkat dan game. Sebagai aturan umum, kata sandi sistem permainan tidak boleh menyerupai kata sandi akun perbankan. Selain itu, pastikan untuk mengatur kata sandi untuk anak-anak yang lebih kecil. Banyak konsol memiliki kata sandi default yang mudah diretas, tetapi cukup mudah untuk menutup lubang tersebut dengan manajemen kata sandi yang lebih kuat.
- Pertimbangkan aplikasi bantuan
Orangtua harus melihat pada alat keamanan seperti Bark dan Circle. Aplikasi Bark memantau kebiasaan bermain anak Anda dan mengirimkan peringatan jika sebuah situs mengalami bullying, memposting konten dewasa, atau adanya predator seksual. Aplikasi juga memberikan banyak tips untuk membuat game online lebih aman untuk anak-anak, seperti daftar cara menginstal kontrol orangtua untuk lebih dari 10 game paling populer.
Circle adalah platform yang membantu orangtua lebih efektif mengelola perangkat yang terhubung di rumah. Aplikasi menawarkan banyak tutorial dan tips bermanfaat untuk game online yang lebih aman.[]
Redaktur: Andi Nugroho