Google Classroom Dipakai 65% Siswa, Aplikasi Kemdikbud Belum Dikenal

Ilustrasi

Cyberthreat.id - Survei Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) terkait kajian Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) sejak bergulirnya pandemi Covid-19 menyatakan 65,1% siswa di Indonesia menggunakan platform Google Classroom dalam melakukan PJJ. Sebanyak 10,4% siswa menggunakan aplikasi WhatsApp, kemudian 24,5% menggunakan berbagai aplikasi seperti Ruang Guru, Rumah Belajar, Zoom, dan Zenius.

"Platform gratis Rumah Belajar dari Kemdikbud tidak diketahui 56,9% responden, sementara yang mengetahui 43,1%. Dari yang mengetahui, 76,6% menyatakan tidak pernah menggunakan karena tidak ada guru yang menugaskan. Sedangkan 23,4% menyatakan menggunakan, karena memang ditugaskan gurunya," demikian hasil survei KPAI yang dirilis Senin (27 April 2020).

Survei KPAI dilakukan pada 16 Maret hingga 20 April 2020. Melibatkan 1700 responden siswa yang tersebar di berbagai wilayah Tanah Air mulai dari Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Sumatera, hingga Bali dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Berdasarkan jenis kelamin, 67.9% responden berjenis kelamin perempuan dan 32,1% berjenis kelamin laki-laki. Rentang usia responden terbanyak adalah 15-17 tahun sebanyak 63,4%.

Berdasarkan jenjang pendidikan, 64,5% merupakan siswa SMA/SMK/MA. Mayoritas responden memiliki orang tua yang merupakan pekerja harian sebanyak 38% dan urutan kedua terbanyak adalah pekerja bulanan sebanyak 22,4%.

Masalah pokok yang juga menjadi perhatian adalah keterbatasan siswa dan orang tua dalam mengakses internet serta tidak memiliki perangkat. Hasil survei menyatakan mayoritas siswa menggunakan ponsel sebanyak 95,4%. Hanya 23,9% siswa menggunakan peralatan berupa laptop dan 2,4% siswa menggunakan komputer PC.

Data survei juga menunjukkan 53,6% siswa tidak memiliki fasilitas WiFi di rumahnya sedangkan 46,4% memiliki WiFi di rumahnya.

"Jika ada WiFi, PJJ dapat berlangsung secara teleconference. Kalau tidak, maka hanya penugasan demi penugasan yang bisa dilakukan para guru. Ini yang membuat siswa bosan dimana 79,9% PJJ berlangsung tanpa ada interaksi guru dan murid."

Survei KPAI juga mengungkapkan 42,2% siswa di Tanah Air tidak memiliki kuota internet yang cukup, sehingga banyak siswa kesulitan jika harus melakukan tatap muka dengan menggunakan aplikasi seperti Zoom atau sekedar video call.

Selain kuota, ternyata 15,6% responden tidak memiliki peralatan PJJ yang memadai seperti laptop atau handphone untuk berinteraksi online. Kualitas guru dalam melakukan PJJ juga dipertanyakan karena 81,8% responden mengatakan banyak menerima tugas tanpa ada materi, tanpa diskusi ataupun tanya jawab.

Zoom memimpin sebagai aplikasi video konferensi paling favorit menurut pengakuan 43% responden. Sedangkan 17,9% responden menyatakan senang dengan Tanya jawab, baik melalui aplikasi Zoom maupun melalui WhatsApp dan Video Call.