Begini Ancaman Hacker Setelah Membajak Instagram Anjasmara
Cyberthreat.id - Artis seni peran Anjasmara hampir saja kehilangan akun Instagram-nya yang memiliki satu juta pengikut. Untungnya, berkat bantuan sejumlah orang, akun yang sempat diambil alih hacker selama dua hari itu bisa kembali dikuasai Anjasmara.
Pemeran sinetron 'Si Cecep' itu menceritakan pengalaman hampir kehilangan akun Instagramnya lewat sebuah postingan pada Rabu lalu (15 April 2020).
Menurut Anjas, dua hari dikuasai peretas, sejumlah foto menghilang dari akunnya.
“Setelah 2,5 hari account ini dicuri oleh pihak yang tidak bertanggungjawab, dan juga beberapa foto dihapus oleh sang hacker (yang diunggah) dari bulan Oktober hingga hari kemarin, akhirnya saya berhasil mendapatkan kembali account saya ini walaupun beberapa memory dari foto hilang karena di delete sang hacker,” tulis Anjasmara pada postingan di Instagramnya @anjasmara.
Pemilik nama lengkap Anjasmara Prasetya ini bercerita bahwa aksi peretasan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab sampai membuat aktivitas yoga yang harusnya dilakukan keluarganya jadi batal karena harus mengurus akunnya yang diretas.
Seperti diketahui, di samping sebagai entertainer, Anjasmara kini menjalani aktivitas sebagai guru yoga.
Anjasmara juga mengucapkan terima kasih kepada beberapa orang yang telah membantunya untuk mendapatkan kembali akun Instagramnya. Beberapa yang disebut diantaranya Raffi Ahmad dan Mario Markoneng Jtown yang menghubungkannya dengan seorang wanita yang disebut sebagai Mbak Tussy. Diduga orang itu adalah Tussy Hapsari, nama yang juga pernah disebut Luna Maya membantunya ketika akun Instagram mantan kekasih Ariel Noah itu diretas hacker Turki awal November 2019 lalu.
Anjasmara tidak menceritakan bagaimana kronologis akunnya bisa dibajak orang lain. Namun, dia mengimbau masyarakat agar berhati-hati jika menerima pesan dari pihak yang mengaku-ngaku dari Instagram.
“Buat teman teman harap berhati-hati saat menerima email yang mengalami dari Instagram. Apalagi jika ada yang menghubungi lewat SMS atau WhatsApp. Pihak Instagram tidak pernah menghubungi lewat SMS atau WhatsApp," kata Anjasmara.
Kini, setelah kembali mengambil alih akun Instagramnya, Anjasmara mengunggah promosi kelas yoga online menggunakan aplikasi Zoom.
Ancaman dari Peretas
Sebelum berhasil merebut kembali akun Instagram @anjasmara, lewat akunnya satu lagi @anjasmara_prasetya Anjas mengunggah sebuah e-mail yang diyakini dari peretas.
Dalam email berbahasa Inggris itu, peretas mengatakan bahwa situs web milik Anjasmara yang beralamat di anjasmaraprasetya.com memiliki kelemahan yang membuat peretas bisa mengeksploitasinya dan mendapatkan kredensial.
Jika melihat isi email itu, aksi peretasan yang menimpa akun Instagramnya Anjasmara, diyakini berasal dari hacker yang mengirimkan email tersebut.
“Tim kami telah menemukan kerentanan di dalam situs Anda yang dapat dieksploitasi. Setelah menemukan kerentanan, kami dapat memperoleh kredensial basis data Anda dan mengekstrak seluruh basis data Anda dan memindahkan informasinya ke server luar negeri.” kata hacker dalam e-mailnya.
Peretas juga meminta tebusan bayaran jika ingin menghentikan aksinya tersebut.
“Bagaimana saya menghentikan ini? Kami bersedia untuk tidak merusak reputasi situs Anda dengan sedikit biaya. Biaya saat ini adalah $ 1500 (Rp 23 juta rupiah) dalam bitcoin (BTC)," tulis peretas dalam e-mail tersebut.
Peretas mengancam akan terus melakukan aksinya berbekal kredensial milik Anjasmara hingga uang tebusan itu dipenuhi.
“Bagaimana jika tidak membayar? Jika Anda memutuskan untuk tidak membayar, kami akan memulai serangan pada tanggal yang ditunjukkan dan menjaganya (tidak berhenti) hingga Anda melakukannya (membayar tebusan),“ kata peretas.
Tidak diketahui pasti apakah Anjasmara membayarkan tebusan itu atau tidak. Yang pasti, setelah mendapat ancaman itu, Si Cecep, eh, Anjasmara, menghimbau untuk berhati-hati jika ada yang mengaku-ngaku dari pihak Anjasmara ataupun manajemennya.
“Hello semua. Saya harap kalian semua berhati-hati ya. Account saya ini sudah di-hack. Jadi hati-hati jika ada yang mengatasnamakan saya atau pun management saya.” pungkasnya.[]
Editor: Yuswardi A. Suud