Singapura Izinkan Kembali Sekolah Pakai Zoom

Dua anak kecil menggunakan aplikasi Zoom. | Foto: twiniversity.com

Cyberthreat.id – Pemerintah Singapura meralat pelarangan aplikasi Zoom yang sebelumnya dipakai untuk pembelajaran daring (online) selama pandemi Covid-19. Zoom diizinkan kembali untuk dipakai setelah kontrol terhadap aplikasi diperkuat dan sejumlah fitur dimatikan.

Pada Senin (13 April 2020), Kementerian Pendidikan Singapura mengatakan, telah menerapkan protokol keamanan yang ditingkatkan, termasuk pengaturan keamanan secara default. Selain itu, mereka juga mengatur keamanan ke satu tombol sehingga lebih mudah diaktifkan.

Menurut ZDNet, Senin, selama sepekan terakhir semua sekolah di Singapura mulai pembelajaran dari rumah. Namun, penggunaan Zoom kemudian ditangguhkan setelah dua insiden "Zoombombing" di ruang kelas virtual. Seorang laki-laki asing masuk ke pertemuan kelas itu dan menyiarkan gambar-gambar cabul dan meminta siswa perempuan untuk membuka diri. (Baca: Ada Penyusup Cabul, Singapura Larang Guru Pakai Zoom

Insiden itu mendorong Kementerian Pendidikan melarang sekolah menggunakan Zoom.

Direktur Divisi Teknologi Pendidikan Kementerian Pendidikan Singapura, Aaron Loh, mengatakan, para guru telah diinstruksikan untuk mengikuti protokol keamanan. seperti login yang aman dan berbagi URL rapat hanya dengan para siswa.


Berita Terkait:


Selain mengonsolidasikan pengaturan keamanan Zoom dalam satu tombol keamanan, guru juga akan dibatasi untuk fitur-fitur tertentu dan tidak dapat mengakses yang lain, seperti anotasi layar, berbagi layar, dan papan tulis.

Dalam protokol tersebut, para guru dibekali informasi keamanan tambahan sebelum proses e-learning dilakukan.

Aaron Loh menambahkan, fitur-fitur akan diaktifkan kembali di masa depan jika masalah keamanan diselesaikan dan pengguna telah terbiasa dengan langkah-langkah keamanan tambahan.

Selama pandemi ini, Zoom menjadi aplikasi telekonferensi video paling populer, juga dikritik keras karena keamanan dan privasi paltformnya.

Sebelumnya, sejumlah pihak telah melarang penggunaan Zoom seperti Pemerintah Taiwan, SpaceX, Google, dan sekolah-sekolah di New York City.

Namun, sejak muncul kritik tersebu, Zoom menyatakan akan memperbaiki keamanan dan privasi platform segera. Salah satu komitmen yang ditunjukkan Zoom adalah merekrut Alex Stamos, mantan kepala keamanan Facebook pekan lalu.[]