Lupakan Zoom, Aplikasi Konferensi Video Ini Jamin Privasi
Cyberthreat.id – Zoom menjadi salah satu aplikasi konferensi video yang banyak digunakan untuk bekerja dan belajar dari rumah sejak pandemi Covid-19. Bahkan, pengguna Zoom mencapai 200 juta pengguna pada Maret 2020, padahal sebelumnya hanya mencapai 10 juta pengguna.
Namun, permasalahan privasi dan keamanan, Zoom mendapat kritik luas, bahkan sekolah-sekolah di New York juga sebagian perusahaan melarang memakainya. Bagi Anda yang ingin menggunakan aplikasi konferensi video selain Zoom, berikut ini bisa jadi alternatif:
- FaceTime
FaceTime adalah aplokasi panggilan video milik Apple, yang memungkinkan pengguna untuk memulai obrolan video dengan kontak yang tersimpan di perangkat. Ini sama halnya dengan panggilan telepon atau pesan teks.
Group FaceTime dirilis bersamaan dengan rilisnya iOS 12 pada 2018. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk mengobrol hingga 32 orang sekaligus, tentu saja, semuanya harus memiliki perangkat Apple.
Peneliti keamanan siber Jamf dan pendiri Objective-See, Patrick Wardle, mengatakan, dirinya lebih merekomendasikan FaceTime jika terkait dengan keamanan dan privasi pengguna.
"Untuk penggunaan pribadi, saya akan merekomendasikan FaceTime, karena Apple memiliki catatan hebat dalam menjadikan privasi pengguna sebagai prioritas dan hal-hal seperti enkripsi end-to-end (E2E) juga merupakan nilai tambah," ujar Wardle kepada Mashable, yang diakses Selasa (7 April 2020).
- Signal
Aplikasi satu ini sering digunakan jurnalis dan peretas untuk keamanan dan privasi. Signal juga tersedia versi desktop selain versi Android dan iOS yang dapat melakukan panggilan suara dan video. Semuanya terenkripsi end-to-end (E2E). Sayangnya Signal tidak menyebutkan secara pasti batasan jumlah anggota percakapan grup.
Wardle mengatakan Signal merupakan salah satu aplikasi yang banyak digunakan dan dipercaya oleh komunitas keamanan. "Jika Anda mencari cara yang aman dan pribadi untuk obrolan video dengan teman, Signal adalah pilihan yang kuat," ujar Wardle.
Signal merupakan produk dari Open Whisper Systems. Protokol keamanan Signal juga dipakai di WhatsApp, Messenger, Skype, dan Google Allo.
Signal juga memiliki fitur yang membuat pesan secara otomatis terhapus; pilihan durasi mulai dari lima detik hingga sepekan. Kalau Anda memilih mengirim pesan seperti ini, akan muncul ikon jam pasir di tiap pesan.
- Jitsi Meet
Jitsi Meet merupakan aplikasi konferensi video yang bisa digunakan tanpa membuat akun terlebih dahulu. Rapat video dilindungi dengan kata sandi sehingga hanya orang tertentu yang bisa bergabung. Jitsi Meet juga memiliki fitur latar belakang blur yang membuat pengguna bisa menjaga privasi tempat tinggalnya selama bekerja dari rumah. Bahkan, pengembang peramban (browser) Tor, merekomendasikan aplikasi Jitsi yang dinilai aman dan mengutamakan privasi pengguna.
"Jika Anda ingin alternatif untuk Zoom, coba Jitsi Meet. Dienkripsi, open source, dan kamu tidak perlu akun," tulis Tor Project.
Meskipun Jitsi Meet menggunakan enkripsi, penting untuk dicatat bahwa panggilan aplikasi ini tidak dienkripsi E2E seperti pada Signal atau FaceTime.
- HouseParty
Houseparty menjadi populer sejak bekerja dari rumah diberlakukan di negara-negara Eropa dan Barat. Terjadi lonjakan unduhan dari rata-rata 130.000 sepekan pada Februari 2020 menjadi lebih dari dua juta sepekan pada Maret lalu, demikian dikutip dari Express.co.uk, Senin (6 April).
Houseparty dimiliki oleh pengembang game Fortnite. Menariknya, pengguna bisa memainkan game dalam aplikasi dan kuis melalui obrolan video. Aplikasi ini tersedia untuk pengguna iOS dan Android.
Fitur “Room Chat” dalam Houseparty dapat dikunci (dibuat privat) untuk membatasi percakapan dengan orang-orang yang saling kenal atau dibiarkan terbuka bagi orang asing untuk bergabung.
Untuk menggunakan aplikasi ini, pengguna harus membuat akun dan menambahkan teman sebelum mereka dapat mengobrol bersama.
Aplikasi ini juga dapat mengirim “Facemails”, fitur pesan video yang akan diputar ketika pengguna lain membuka aplikasi. Sayangnya aplikasi ini hanya bisa digunakan oleh delapan pengguna saja dalam satu Room Chat.
- Skype
Skype salah satu aplikasi konferensi video yang tersedia sejak lama dengan fitur panggilan video dan audio, serta chatting.
Salah satu aplikasi yang dibuat oleh Microsoft dan sudah tersedia untuk pengguna iOS, Android, PC Windows, juga Mac. Selama masa pandemi Covid-19, pengguna Skype meningkat hingga 40 juta tiap hari.
Skype mendukung obrolan hingga 50 orang dalam panggilan audio, sedangkan panggilan video tergantung dari jenis perangkat yang digunakan. Tak hanya itu, Skype juga memungkinkan penggunanya untuk merekam, menyimpan, dan membagikan video call, dan menambahkan teks atau subtitle secara langsung.
Skype saat ini merilis fitur “Meet Now” yang memungkinkan telekonferensi melalui web dengan penambahan fitur, seperti background blurring, screen sharing, call recording, sharing file yang dapat bertahan hingga 30 hari, serta peserta yang mencapai 50 orang.
Kelebihan dari “Meet Now” yaitu semua peserta bisa ikut serta tanpa perlu menggunakan akun Skype, serta tidak memerlukan instalasi apa pun karena berbasis web. Hingga saat ini, browser yang mendukung Meet Now ini hanya berbasis Chromium, seperti Edge dan Chrome.
Anda dapat memblokir kontak untuk mencegah seseorang memanggil, mengirimkan pesan instan, dan melihat status Anda di Skype.
Skype juga mengklaim bahwa panggilan suara, video, transfer file dan pesan instan dienkripsi. "Ini melindungi Anda dari potensi menguping oleh pengguna jahat," tulis Skype.
"Pesan suara dienkripsi saat dikirimkan kepada Anda. Namun, setelah Anda telah mendengarkan pesan suara, ditransfer dari server kami ke komputer lokal Anda, yang disimpan sebagai file tidak terenkripsi," Skype menambahkan.
Skype menggunakan AES (Advanced Encryption Standard), juga dikenal sebagai Rijndael, yang digunakan oleh pemerintah AS untuk melindungi informasi sensitif.[]
Redaktur: Andi Nugroho