Setelah Facebook, Google Juga Larang Sementara Iklan Masker

Ilustrasi

Cyberthreat.id - Raksasa teknologi Google menyusul langkah Facebook yang telah terlebih dahulu melarang iklan penjualan aneka masker medis di platform mereka. Larangan itu menyusul lonjakan permintaan yang mengakibatkan kelangkaan dan harga melambung tinggi.

"Karena sangat berhati-hati, kami memutuskan untuk sementara waktu melarang semua iklan masker untuk wajah," kata juru bicara Google seperti dilansir CNBC, Selasa, 10 Maret 2020.

Larangan hanya berlaku untuk masker medis untuk wajah. Sedangkan iklan produk pelindung lain dari bakteri atau virus seperti jas dan disinfektan tetap diizinkan.

Untuk produk lain, Google akan terus mengevaluasi sesuai perkembangan situasi. Sejauh ini, belum ada batas waktu sampai kapan larangan iklan penjualan masker wajah akan diberlakukan.

"Kami secara aktif memantau situasi dan akan terus mengambil tindakan sesuai kebutuhan untuk melindungi pengguna," kata Google.

Sebelumnya, langkah serupa dilakukan Facebook.

"Kami sementara melarang iklan dan daftar dagang yang menjual masker wajah medis. Tim kami memantau situasi Covid-19 dengan cermat dan akan membuat pembaruan yang diperlukan," kata juru bicara Facebook seperti dikutip TechCrunch, Sabtu (7 Maret 2020).

Facebook Director of Product Management, Rob Leathern, menambahkan, dalam waktu dekat platformnya akan meluncurkan perubahan kebijakan terbaru terkait perdagangan masker ini. Leathern menyatakan, jangan sampai orang-orang tak bertanggung jawab mengambil manfaat dari kericuhan dan kepanikan global akibat Covid-19.

"Kami memantau Covid-19 dengan cermat dan akan membuat pembaruan-pembaruan yang diperlukan untuk kebijakan (terutama) jika kami melihat orang-orang mencoba untuk mengeksploitasi keadaan darurat kesehatan masyarakat ini," ujar Leather di akun Twitternya.

Selain itu, Facebook juga akan membatasi iklan produk medis yang menyiratkan bahwa pasokannya terbatas sehingga menciptakan rasa urgensi kepada pembeli untuk segera melakukan pembelian. Banyak pengguna Facebook yang menggunakan modus ini sehingga jualannya diserbu pembeli. Kemudian, iklan yang membuat jaminan untuk penyembuhan virus corona juga akan dibatasi oleh Facebook.[]