5G di China: Alibaba Bangun Lab, China Mobile Kebut BTS
Shanghai, Cyberthreat.id – Pengembangan jaringan nirkabel generasi 5G di China begitu cepat. Sejak tahun lalu, operator seluler setempat telah memperluas jangkauan 5G di puluhan kota. Tak hanya itu, sejumlah perusahaan China juga tengah mengembangkan teknologi berbasis 5G.
Terbaru, raksasa e-commerce China, Alibaba Group Holding Ltd, akan membangun laboratorium penelitian untuk pengembangan teknologi 5G, di bawah divisi penelitian DAMO Academy, kata perusahaan itu yang diumumkan Senin (9 Maret 2020).
Laboratorium tersebut dijuluki Lab XG Alibaba. Kehadiran lab ini seiring pemerintah China dengan cepat menyebarkan menara-menara base transceiver station (BTS) 5G di wilayahnya. Tercatat, China telah mengerahkan sekitar 130.000 BTS 5G hingga akhir 2019.
Dalam sebuah pernyataan, yang dikutip Reuters, Selasa (10 Maret), Alibaba mengatakan laboratorium akan fokus pada "protokol lapisan jaringan" yang dapat mempromosikan aplikasi terkait dengan hiburan, realitas virtual, dan e-commerce.
DAMO Academy diluncurkan pada 2017 sebagai divisi untuk Alibaba untuk meneliti teknologi canggih seperti kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dan pembelajaran mesin (machine learning). DAMO saat ini memiliki 15 laboratorium termasuk lab 5G.
Terpisah, China Mobile, operator seluler terbesar dengan jumlah pelanggan terbesar di dunia, meluncurkan tender untuk tahap kedua proyek jaringan 5G, menurut laporan China Securities Journal.
Menurut laporan itu, operator Cina itu telah menyelesaikan tahap pertama penyebaran jaringan 5G-nya. Dalam fase terbaru, China Mobile akan menargetkan lebih dari 232.000 BTS 5G untuk menjangkau tambahan 28 kota. Saat ini, perusahaan telah menyediakan cakupan jaringan 5G di 50 kota. Dan, hingga akhir 2019, China Mobile telah mengerahkan hampir 50.000 BTS 5G di seluruh China.
Operator menargetkan memiliki 300.000 BTS 5G di seluruh China pada akhir 2020. Namun, peluncuran 5G China Mobile kemungkinan terkendala penyebaran Covid-19.
Pada Juni 2019, Kementerian Industri dan Teknologi Informasi (MIIT) China secara resmi mengeluarkan lisensi untuk peluncuran jaringan 5G komersial di negara tersebut. Izin 5G tersebut diberikan kepada China Mobile, China Unicom, China Telecom dan penyiaran milik negara China Broadcasting Network.
China Mobile memilih Ericsson, Huawei, Nokia dan ZTE sebagai penyedia peralatan jaringan 5G. Menurut laporan sebelumnya yang diterbitkan oleh South China Morning Post, China Mobile telah memberikan setengah dari kontrak peralatan jaringan 5G kepada Huawei.
Menurut Akademi Teknologi Informasi dan Komunikasi China, teknologi 5G diperkirakan akan menciptakan lebih dari 8 juta pekerjaan di China pada tahun 2030. Diperkirakan, 28 persen dari koneksi seluler China akan berjalan pada jaringan 5G pada 2025, terhitung sekitar sepertiga dari semua koneksi 5G secara global, menurut laporan sebelumnya oleh GSMA.[]