Kurangi  Risiko Corona, Karyawan Google Kerja dari Rumah

Google | Foto: 9to5google.com

Cyberthreat.id – Gara-gara wabah penyakit corona baru (Covid-19), Google merekomendasikan semua karyawannya di Amerika Utara untuk bekerja dari rumah.

Ini bertujuan untuk meminimalkan risiko penyebaran corona. Hingga Rabu (11 Maret 2020) pagi, kasus corona yang terjadi di AS mencapai 978 kasus dan sebanyak 30 jiwa meninggal dunia.

Mereka yang diizinkan bekerja dari rumah adalah karyawan-karyawan yang secara tugas masih bisa bekerja secara jarak jauh. Namun, kantor akan tetap buka untuk karyawan yang secara tugas harus masuk kerja. Sebelum pengumuman kemarin, karyawan Google di New York dan California sebetulnya telah diberi opsional bekerja dari rumah.

Google mengirim memo pada Selasa (10 Maret) kepada puluhan ribu karyawannya di Amerika Utara dan merekomendasikan mereka untuk bekerja dari jarak jauh hingga setidaknya 10 April 2020, demikian tulis Business Insider yang pertama kali melaporkan soal ini.

“Rekomendasi baru ini merupakan perluasan dari pedoman serupa yang diberikan kepada karyawan di wilayah Teluk San Francisco,” tulis Reuters, Rabu (11 Maret).

Perusahaan teknologi besar yang berkantor di Seattle dan Bay Area, seperti Microsoft, Amazon, Apple, dan Twitter, juga telah meminta kepada beberapa karyawan untuk bekerja dari rumah.

Google mengatakan akan menyiapkan dana Covid-19 yang dipakai untuk memberikan honor bagi mereka yang cuti sakit. Padahal, secara undang-undang federal tidak ada aturan bahwa cuti sakit tetap dibayar.

Dana tersebut juga akan dipakai untuk upah petugas kebersihan, pekerja kafe, dan vendor pihak ketiga lainnya yang telah mengurangi jam kerjanya.[]