ISS World Diterpa Serangan Ransomware

Karyawan ISS Indonesia di Pondok Indah Mall, Jakarta. | Foto: ISS Microsite

Cyberthreat.id – International Service System (ISS World), perusahaan yang terkenal dengan jasa cleaning service juga keamanannya, dilanda insiden siber.

Dalam situs webnya, yang diakses Jumat (21 Februari 2020), perusahaan yang berdiri sejak 1901 asal Kopenhagen, Denmark itu mengumumkan, serangan terjadi pada 17 Februari lalu

Setelah terjadi serangan, perusahaan langsung menonaktifkan akses kelayana teknologi informasinya di seluruh situs web dan seluruh Denmark. Tujuannya, untuk mengisolasi dari insiden tersebut.

“Akar penyebab telah diidentifikasi dan kami bekerja dengan para ahli forensik, penyedia hosting, dan satgas eksternal khusus untuk secara bertahap memulihkan sistem TI kami,” kata perusahaan.

Perusahaan juga mengklaim tidak ada indikasi bahwa data pelanggan telah dikompromikan atau diretas. “Keamanan, dalam segala bentuknya, adalah prioritas utama ISS, dan kami tetap berkomitmen untuk melindungi integritas sistem kami,” tulis perusahaan.



ISS telah beroperasi di lebih dari 60 negara di seluruh dunia, termasuk Indonesia dengan jumlah karyawan mencapai 500.000 orang. ISS menyediakan pemeliharaan gedung, layanan kebersihan, perlengkapan kantor, keamanan bangunan fisik, layanan katering dan manajemen fasilitas untuk daftar besar klien perusahaan.

Menurut laporan BBC, serangan tersebut berupa ransomware sehingga menyebabkan komputer dan jaringan terenkripsi atau terkunci. Karyawan perusahaan tak bisa mengakses komputer untuk bekerja. Penjahat siber tersebut dikabarkan juga meminta uang tebusan bila perusahaan ingin membuka kunci enkripsi.

Namun, belum diketahui berapa tebusan yang diminta oleh penyerang.

Sekadar diketahui, ransomware--terdiri dari dua kata: "ransom" artinya tebusan dan "software" (perangkat lunak)--adalah jenis malware yang cara kerjanya mengambil alih sistem kendali komputer korban. Pemilik komputer tak bisa mengakses data di komputer, kecuali uang tebusan yang diminta peretas dipenuhi terlebih dahulu. Biasanya penjahat ransomware meminta uang tebusan dalam bentuk mata uang kripto seperti Bitcoin.

Saat berita ini ditulis, situs web ISS World sudah kembali bisa diakses, tapi hanya menampilkan pengumuman terjadinya serangan malware. Ketika Cyberthreat.id yang mengakses situs web ISS Indonesia juga dalam kondisi serupa.

“Kami akan memberikan pembaruan lebih lanjut ketika kami memiliki informasi tambahan yang signifikan,” tulis perusahaan.[]

Redaktur: Andi Nugroho