Facebook Hapus Akun Penyebar Hoaks Terkait Negara

Ilustrasi | Foto: Freepik

Cyberthreat.id- Facebook, platform jejaring sosial besutan Mark Zuckerberg mengumumkan telah mengambil tindakan take down terhadap tiga jaringan akun, halaman dan group.

Hal itu dilakukan karena, para pelaku menggunakan akun palsu demi menyesatkan orang lain. Ketiga jaringan akun tersebut, berasal dari Rusia, Iran, dan Myanmar-Vietnam.

 “Jaringan itu melibatkan penggunaan akun palsu yang dimaksudkan untuk menyesatkan orang lain di Facebook dan Instagram, dan dihapus karena perilaku mereka, bukan karena konten yang diposting,” kata Facebook, seperti dikutp dari SecurityWeek, Rabu, (13 Februari 2020).

Jaringan yang pertama berasal dari Rusia. Jaringan ini ditargetkan terutama ke Ukraina dan negara-negara tetangganya. Facebook menghapus 78 akun, 11 halaman, dan 29 grup, serta empat akun Instagram yang melanggar kebijakannya terhadap campur tangan asing atau pemerintah.

Pihak Facebook menjelasakan, akun palsu yang digunakan jaringan ini untuk mengelola grup dan halaman dan untuk mengirim dan berkomentar, dengan orang-orang di belakang kampanye Rusia sebagai jurnalis warga dan berusaha untuk menghubungi pembuat kebijakan, jurnalis dan tokoh publik lainnya di wilayah tersebut.

“Halaman tersebut memiliki sekitar 500 pengikut dan lebih dari 6.100 akun bergabung dengan setidaknya satu dari grup ini. Akun Instagram mengumpulkan sekitar 100 pengikut,” ungkap Facebook.

Jaringan kedua berasal dari Iran.  Dalam jaringan ini termasuk 6 akun Facebook dan 5 akun Instagram. Terutama menargetkan Amerika Serikat (AS). Jaringan ini terhubung ke 783 halaman dan grup.

"Mereka berbagi posting tentang berita politik dan geopolitik termasuk topik-topik seperti pemilihan AS, agama Kristen, hubungan AS-Iran, kebijakan imigrasi AS, kritik terhadap kebijakan AS di Timur Tengah dan tokoh-tokoh publik serta wawancara video dengan akademisi, tokoh masyarakat dan kolumnis tentang masalah yang berkaitan dengan pemilihan Iran dan AS, ”jelas Facebook.

Sementara itu, jaringan ketiga berasal dari Myanmar dan Vietnam, dan berfokus pada Myanmar. Itu termasuk 13 akun Facebook dan 10 halaman, dengan individu-individu di balik aktivitas menyamar sebagai pusat berita konsumen telekomunikasi independen.

Menurut Facebook, sekitar 265.600 akun mengikuti satu atau lebih halaman ini. Operator jaringan juga menghabiskan sekitar US$ 1.155.000 untuk iklan di Facebook.[]