China ke Prancis: Jangan Diskriminasi Huawei

Ilustrasi

Cyberthreat.id - Kedutaan China di Paris pada Minggu (9 Februari 2020) mendesak pemerintah Prancis untuk tidak mendiskriminasi Huawei dalam memilih dan menggunakan pemasok untuk jaringan seluler 5G-nya.

"Kedutaan China mengatakan pihaknya khawatir Huawei akan menghadapi lebih banyak kendala daripada persaingan," tulis Reuters.

Huawei adalah pusat dari badai politik internasional ketika Amerika Serikat (AS) berusaha meyakinkan sekutunya untuk tidak menggunakan jaringan seluler raksasa telekomunikasi China tersebut. Washington mengatakan teknologi Huawei memiliki backdoor yang mendukung kegiatan mata-mata China.

Tuduhan yang sudah dibantah berkali-kali oleh Huawei dan Beijing.

Prancis sedang berada dalam tahap awal meluncurkan teknologi nirkabel generasi berikutnya meskipun sikap pemerintah atas peran Huawei masih kurang jelas. Beberapa media massa Prancis melaporkan, dalam beberapa bulan terakhir Huawei menghadapi pembatasan di beberapa kota.

Kedutaan China menyampaikan sebuah pernyataan resmi di situs webnya mengatakan “terkejut dan khawatir” oleh laporan semacam itu. Disebutkan bahwa Presiden Prancis Emmanuel Macron dan pejabat lainnya telah berulang kali memberi jaminan bahwa semua perusahaan yang memberikan layanan telekomunikasi akan diperlakukan dengan adil di Prancis.

"Jika masalah keamanan dikhawatirkan, maka pemerintah Prancis harus benar-benar memaksakannya kepada operator. Semua harus transparan dan memperlakukan semua perusahaan secara adil," demikian keterangan tersebut.

Kedutaan China menambahkan bahwa kekhawatiran keamanan tentang Huawei tidak berdasar. China juga pernah menggunakan perusahaan asing seperti Nokia (Finlandia) dan Ericsson (Swedia) untuk melengkapi jaringan domestiknya.

"Kami tidak ingin melihat perkembangan perusahaan Eropa di China terkena dampak diskriminasi terhadap Huawei dan proteksionisme di Prancis serta negara-negara Eropa lainnya."

Agensi keamanan siber Prancis, ANSSI, yang bertugas meneliti peralatan dari berbagai pemasok akan mengeluarkan temuan awal bulan ini.

Inggris telah memberi Huawei peran terbatas dalam peluncuran 5G-nya, sementara Uni Eropa menolak tekanan dari Washington untuk mengikuti larangan langsung dalam panduannya kepada negara-negara anggota.