Analis: Pemerintah Jelaskan Virus Corona, Biar Enggak Liar

Slaah satu hoaks yang menyebar terkait virus Korona

Cyberthreat.id - Analis intelejen dan keamanan Universitas Indonesia (UI) Stanislaus Riyanta mengatakan pemerintah harus menjernihkan disinformasi dan hoaks terkait virus Corona/Korona. Ia melihat telah terjadi banyak kesalahpahaman di media sosial terutama mengenai informasi virus yang telah menjadi wabah global tersebut.

"Pemerintah dan pemangku kepentingan harus menjelaskan secara detail terkait virus Korona ini. Kementerian Kesehatan jelaskan bagaimana penyebarannya dan apa yang akan terjadi. Jangan sampai informasi gak jelas yang nyebar," kata Stanislaus kepada Cyberthreat.id, Minggu (26 Januari 2020).

Virus Korona, kata dia, memang merupakan ancaman global. Jika tidak diantisipasi dengan baik, virus ini bisa mengancam umat manusia, tetapi Stanislaus mengingatkan disinformasi dan hoaks telah menjadikan masalah ini merembet ke yang lain.

China, ujarnya menjelaskan, sangat berpengalaman dalam menghadapi kasus-kasus serupa. Dulu, dunia global pernah mengenal penyebaran virus SARS dan MERS namun berhasil diantisipasi oleh berbagai negara. 

"Penting disampaikan ke masyarakat bahwa China telah melakukan dengan sangat baik antisipasi virus Korona ini secara global. Dan China bukan sekali ini saja menghadapi wabah karena sebelumnya ada SARS dan MERS."

"Bahkan sekarang sudah ada korban yang dinyatakan sembuh dari virus ini. Sudah banyak yang memberitakan ini belum," ujarnya.

Jalur Informasi di Medsos

Stanislaus juga menjelaskan mengenai Kota Wuhan yang disebut-sebut sebagai asal muasal virus Korona. Wuhan, kata dia, adalah kota pusat bisnis China. Dari 500 perusahaan besar yang ada di dunia, sekitar 230 perusahaan berinvestasi di kota Wuhan.

Sebagai pusat bisnis dan ekonomi, Wuhan juga memiliki bandara yang melayani setidaknya 3.300 penumpang perhari. Sehingga, jalur penerbangan di kota tersebut terhubung langsung ke kota-kota besar dunia seperti AS, Australia, Timur Tengah hingga Eropa.

Kemudian isu penyebaran virus ini juga tidak jelas. Menurut Stanislaus, awalnya isu ini disebut-sebut berasal dari laboratoriun penelitian virus paling maju di China dikenal dengan Wuhan Institute of Virology, tetapi dalam perkembangannya isu ini melenceng yang menyatakan ada di pasar hewan.

Dany Shoham, mantan petinggi militer dan intelejen Israel, menyebutkan bahwa Wuhan memiliki dua laboratorium yang terhubung dengan program bio-warfare. Shoham juga menduga bahwa virus Korona berasal dari laboratorium Wuhan. Stanislaus mengatakan dirinya tidak sepakat jika ini yang banyak menyebar di masyarakat. 

"Jangan informasi yang jelek-jelek saja nyebar di medsos lalu kita ribut di sini. Enggak bisa begitu," tegasnya.

"Yang penting itu adalah bagaimana sosialisasi kita di Indonesia. Bagaimana penanganannya, kemudian langkah pencegahan apa. Itu saja, jangan ke yang lain-lain. Masyarakat dididik, jangan diprovokasi."

Pada Minggu (26 Januari 2020) sore hingga malam hari, sejumlah tagar populer di Twitter sudah melenceng dari isu penanganan dan informasi virus Korona. Tagar #CoronaOutbreak memimpin dengan 134 ribu cuitan/tweet (pukul 20.00 WIB) diikuti #TolakSementaraTurisChina yang menghasilkan 46 ribu tweet.