Kasus Ilham Bintang, OJK Akan Koordinasi dengan Operator
Cyberthreat.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) turut buka suara terkait pembobolan rekening bank dan pembajakan kartu kredit milik wartawan senior Ilham Bintang yang membuatnya mengalami kerugian ratusan juta.
Deputi Komisioner Manajemen Strategis dan Logistik OJK, Anto Prabowo menegaskan pihaknya terus memonitor kasus yang menimpa Ilham Bintang. OJK juga akan berkoordinasi dengan operator telekomunikasi. Sebab, pembobolan rekening bank itu terjadi setelah pelaku berhasil mengambil alih kartu SIM (SIM card) Indosat milik Ilham .
"Kami nanti koordinasikan dengan operator telepon untuk dapat penjelasan dan upaya pencegahan agar tidak terulang lagi," kata Anto seperti dilaporkan kumparan, Senin (20 Januari 2020).
Seperti diberitakan sebelumnya,rekening bank dan kartu kredit Ilham bintang dikuras setelah pelaku mengambil alih nomor teleponnya. Pelaku yang menyamar sebagai Ilham Bintang datang langsung ke gerai Indosat di Mal Bintaro Jaya Xchange di Tangerang Selatan pada 3 Januari 2020.
Cyberthreat.id mendatangi gerai Indosat di sana pada Jumat malam (17 Januari 2020). Menurut seorang petugas, belakangan diketahui pelaku datang dengan membawa KTP palsu untuk keperluan verifikasi data. Ilham sendiri saat itu sedang berada di Australia.
Petugas bernama Anggi itu mengatakan, rekannya yang bertugas pada 3 Januari itu alpa melakukan dua prosedur penting saat proses verifikasi data.
“Dari yang saya cek di CCTV, verifikasi dia (rekan kerjanya) menjalankan semuanya. Tapi, salahnya dia enggak sempat foto orangnya sama KTP (pelanggan). Fatalnya itu!” kata Anggi.
“Padahal itu penting karena, misalnya, ada indikasi penipuan (fraud) itu menyangkut bank,” Anggi menambahkan.
Kalau ada foto KTP, Anggi menuturkan, “Kami tidak akan ada masalah. Kalau, misalnya, ada KTP dipalsukan, orangnya kan sudah difoto. Jadi, kami bisa laporkan hasil foto tersebut ke polisi,” kata Anggi.
Anggi juga mengatakan, pelanggan Indosat yang ingin menukarkan kartu bisa langsung datang ke gerai dengan menunjukkan KTP-el asli.
Jika tak bisa datang ke gerai, pelanggan bisa menggunakan perwakilan. Syaratnya, membawa KTP-el asli milik pengguna kartu seluler, KTP-el milik orang yang mewakili, serta surat kuasa yang dibubuhi tanda tangan diatas materai 6.000.
Dalam kasus Ilham Bintang, kata Anggi, pelaku membawa KTP-el yang menyerupai KTP-el asli milik Ilham Bintang. Hanya, foto yang digunakan si penipu pada KTP-el adalah foto dirinya sendiri, bukan foto Ilham Bintang.
Menurut Anggi, si penipu itu mengaku mengganti kartu selulernya dengan alasan kartunya hilang. Oleh karena itu, menurut Anggi, rekan kerjanya sama sekali tidak mencurigai si penipu.
“Karena ia sebatas menyamakan NIK yang ada di KTP-el yang dibawa penipu dengan data yang ada di komputer CS,” tutur Anggi.
Menurut Anggi, kemungkinan besar penipu tersebut telah mengetahui banyak profil Ilham Bintang, “Karena seluruh verifikasi berjalan dengan lancar. Jadi, penipu ini sama sekali tidak terindikasi oleh CS kalau sedang menjalankan aksi penipuannya,” kata Anggi.
(Baca: Ini Kesalahan CS Indosat Soal Kasus Kartu SIM Ilham Bintang)
Akibat kejadian itu, rekening bank Ilham Bintang berhasil dibobol. Diduga, pelaku membutuhkan nomor telepon Ilham Bintang lantaran untuk mengakses mobile banking pihak perbankan biasanya mengirim pasword sekali pakai (OTP) ke nomor ponsel pelanggan.
Manajemen Indosat telah mengakui ada kekurangan dalam proses verifikasi yang berujung pada pembobolan rekening bank Ilham.
"Hasil investigasi, benar ada pergantian kartu mengatasnamakan Bapak Ilham Bintang," kata Turina Farouk, SV-Head Corporate Communications Indosat Oredoo di Jakarta, Senin (20 Januari 2020).Turina mengakui ada kekurangan yang dilakukan petugas di Gerai Indosat Bintaro Jaya Xchange saat seseorang datang ke sana dan mengaku-ngaku sebagai Ilham Bintang, dan meminta pergantian kartu SIM dengan menggunakan nomor yang sama dengan yang dipakai Ilham.
"Kami mengakui adanya kekurangan pada proses verifikasi yang dilakukan agent di lapangan," kata dia.
Turina mengatakan, pihaknya menyesalkan kejadian itu dan berjanji memperbaiki sistem untuk menjaga keamanan data konsumen.
Ilham Bintang telah melaporkan kasus itu ke polisi pada Jumat, 17 Januari lalu.[]