Indosat Akui Ada Kesalahan di Kasus Ilham Bintang
Cyberthreat.id - Manajemen provider Indosat mengakui ada kekurangan dalam proses verifikasi kartu Indosat milik wartawan senior Ilham Bintang yang berujung pada pembobolan rekening bank pendiri media infotainment Cek & Ricek itu.
"Hasil investigasi, benar ada pergantian kartu mengatasnamakan Bapak Ilham Bintang," kata Turina Farouk, SV-Head Corporate Communications Indosat Oredoo di Jakarta, seperti dilansir dari detikcom, Senin (20 Januari 2020).
Turina mengakui ada kekurangan yang dilakukan petugas di Gerai Indosat Bintaro Jaya Xchange saat seseorang datang ke sana dan mengaku-ngaku sebagai Ilham Bintang, dan meminta pergantian kartu SIM dengan menggunakan nomor yang sama dengan yang dipakai Ilham.
"Kami mengakui adanya kekurangan pada proses verifikasi yang dilakukan agent di lapangan," kata dia.
Turina mengatakan, pihaknya menyesalkan kejadian itu dan berjanji memperbaiki sistem untuk menjaga keamanan data konsumen.
Seperti diberitakan sebelumnya, orang yang mengaku sebagai Ilham Bintang mendatangi Gerai Indosat Bintaro Jaya Xchange, Bintaro, Tangerang Selatan pada Jumat (3 Januari 2020) pukul 21.02 WIB. Ilham sendiri saat itu sudah beberapa hari berada di Australia.
Dari tangkapan kamera CCTV, pelaku adalah seorang laki-laki setengah baya berbaju biru dan memakai kaca mata. Ilham sendiri memiliki nomor Indosat generasi awal yang dipakai sejak tahun 1994: 0816806656.
Cyberthreat.id mendatangi gerai Indosat Bintaro Jaya Xchange pada Jumat malam (17 Januari 2020) dan bertemu seorang petugas bernama Anggi.
Menurutnya, petugas yang melayani Ilham Bintang palsu itu telah diberhentikan karena tidak menjalankan prosedur verifikasi data. Kata dia, ada dua langkah prosedur operasional standar (SOP) yang dilupakan oleh Dea ketika ada pelanggan Indosat yang ingin menukarkan kartu tersebut.
Padahal, dua langkah itu sangat penting, yaitu memfotokopi KTP elektronik (KTP-el) dan memotret wajah pelanggan yang mengajukan pergantian kartu.
Anggi mengatakan, selain dua langkah tadi, petugas CS sesuai standar akan menanyakan beberapa hal untuk verifikasi data sebelum menyerahkan kartu seluler baru, antara lain:
- nama yang terdaftar
- tempat tanggal lahir
- nama ibu kandung
- menanyai NIK yang disesuaikan dengan KTP
- sisa pulsa
- paket yang terdaftar
- tiga nomor terakhir yang sering ditelepon pelanggan.
“Dari yang saya cek di CCTV, verifikasi dia (rekan kerjanya) menjalankan semuanya. Tapi, salahnya dia enggak sempat foto orangnya sama KTP (pelanggan). Fatalnya itu!” kata Anggi.
“Padahal itu penting karena, misalnya, ada indikasi penipuan (fraud) itu menyangkut bank,” Anggi menambahkan.
Kalau ada foto KTP, Anggi menuturkan, “Kami tidak akan ada masalah. Kalau, misalnya, ada KTP dipalsukan, orangnya kan sudah difoto. Jadi, kami bisa laporkan hasil foto tersebut ke polisi,” kata Anggi.
Anggi juga mengatakan, pelanggan Indosat yang ingin menukarkan kartu bisa langsung datang ke gerai dengan menunjukkan KTP-el asli.
Jika tak bisa datang ke gerai, pelanggan bisa menggunakan perwakilan. Syaratnya, membawa KTP-el asli milik pengguna kartu seluler, KTP-el milik orang yang mewakili, serta surat kuasa yang dibubuhi tanda tangan diatas materai 6.000.
Dalam kasus Ilham Bintang, kata Anggi, pelaku membawa KTP-el yang menyerupai KTP-el asli milik Ilham Bintang. Hanya, foto yang digunakan si penipu pada KTP-el adalah foto dirinya sendiri, bukan foto Ilham Bintang.
Menurut Anggi, si penipu itu mengaku mengganti kartu selulernya dengan alasan kartunya hilang. Oleh karena itu, menurut Anggi, rekan kerjanya sama sekali tidak mencurigai si penipu.
“Karena ia sebatas menyamakan NIK yang ada di KTP-el yang dibawa penipu dengan data yang ada di komputer CS,” tutur Anggi.
Menurut Anggi, kemungkinan besar penipu tersebut telah mengetahui banyak profil Ilham Bintang, “Karena seluruh verifikasi berjalan dengan lancar. Jadi, penipu ini sama sekali tidak terindikasi oleh CS kalau sedang menjalankan aksi penipuannya,” kata Anggi.
(Baca: Ini Kesalahan CS Indosat Soal Kasus Kartu SIM Ilham Bintang)
Akibat kejadian itu, rekening bank Ilham Bintang berhasil dibobol. Diduga, pelaku membutuhkan nomor telepon Ilham Bintang lantaran untuk mengakses mobile banking pihak perbankan biasanya mengirim pasword sekali pakai (OTP) ke nomor ponsel pelanggan.
"Rekening saya di Commanwealth dibobol, sampai untuk menukar uang bilangan kecil saja pun tidak bisa lagi. Di Kartu Kredit BNI saya ada transaksi yang tidak saya lakukan kurun 4,5,dan 6 Januari," tulis pria kelahiran Makassar 64 tahun lalu itu di akun Facebook-nya.
Ilham sendiri telah melaporkan kasus itu ke polisi pada Jumat, 17 Januari lalu.[]