Awas, Email Malware Emotet Catut Nama Greta Thunberg

Greta Thunberg | Foto: independent.co.uk/ultimagz.com

Cyberthreat.id – Kampanye email berbahaya memanfaatkan ketenaran gadis muda asal Swedia juga aktivis lingkungan Greta Thunberg.

Email itu terlihat sengaja dibuat untuk mengajak siapa saja yang menerima pesan itu berpartisipasi dalam aksi mengkritik pemerintah yang kurang peduli terhadap lingkungan alam.

Agar tampak lebih sah atau autentik, email tersebut mencantumkan nama Greta Thunberg dengan atribusi “Time Person of the Year 2019”.

Pesan email itu melampirkan file bernama “Support Greta Thunberg.doc”, tapi tidak menuliskan waktu dan lokasi demonstrasi. Yang menjadi berbahaya dan sangat jahat adalah ketika korban membuka dokumen, malware Emotet diinstal di komputer atau perangkat.

Emotet adalah Trojan perbankan yang ada sejak 2014 dan baru-baru ini kembali secara signifikan. Dalam Threat Report kuartal ketiga 2019, peneliti Proofpoint—perusahaan keamanan siber asal California, Amerika Serikat—menemukan bahwa Emotet menyumbang hampir 12 persen dari semua email jahat sepanjang kuartal ketiga 2019.

Isi dari email jahat itu berbunyi: "Selamat Natal. Kamu bisa menghabiskan malam Natal mencari hadiah untuk anak-anak. Mereka akan memberitahumu Terima kasih hanya hari itu. Tapi, anak-anak akan berterima kasih sepanjang hidup mereka jika kamu keluar untuk demonstrasi terbesar sebagai protes terhadap tidak adanya tindakan pemerintah sehubungan dengan krisis iklim."

Peneliti Proofpoint mengingatkan, bahwa "Kampanye emal jahat ini berfungsi sebagai pengingat bahwa penyerang tidak akan ragu untuk menargetkan niat terbaik orang selama musim liburan ini," tulis peneliti.

Menurut peneliti, penjahat siber tersebut tampaknya secara khusus menargetkan domain [.edu] yang digunakan oleh pelajar.

"Kami melihat lebih banyak domain [.edu] diserang daripada domain yang terkait dengan negara tertentu," tulis peneliti Proofpoint.

Versi email berbahaya yang sama juga disebarkan dalam berbagai bahasa, termasuk Spanyol, Italia, Prancis, dan Polandia.

Satu hal positif yang dapat diambil dari temuan ini adalah bahwa “Topik pilihan penjahat siber menandakan tumbuhnya kesadaran global terhadap Thunberg dan isu-isu yang ia dukung,” tulis peneliti seperti dikutip dari Infosecurity Magazine, Jumat (20 Desember 2019).