Gara-gara Pecat Karyawan, Huawei Dihujat Warganet China

Huawei | Foto: CNBC LCC

Shenzhen, Cyberthreat.id – Huawei Technologies mendapat hujatan publik China di media sosial setelah informasi pemecatan dan pelaporan ke polisi terhadap salah seorang mantan karyawannya beredar di masyarakat.

Karyawan tersebut bernama Li Hongyuan yang telah bekerja untuk Huawei selama 13 tahun. Li belakangan hari ramai diperbincangkan oleh warganet China di media sosial Weibo, microblogging mirip Twitter, demikian seperti diberitakan Reuters, Selasa (3 Desember 2019).

Simpati publik China yang tinggi kepada Huawei selama setahun terakhir atas perselisihan perusahaan dengan Amerika Serika, tampaknya bajal hilang begitu saja. Huawei pun merespons kegaduhan tersebut dan mengatakan perusahaan mendukung hak Li untuk mencari resolusi melalui jalur hukum.

Sayangnya, respons tersebut tampaknya “gagal untuk memadamkan kritik publik” terhadap perusahaan dan topik itu masih menjadi tren pada Selasa (3 Desember).

“Huawei kehilangan cinta kali ini,” kata Hu Xijin, Pemimpin Redaksi Global Times di akun Weibo-nya. Pernyataan Huawei, menurut Hu, terlihat "sempurna dari sudut pandang hukum", tetapi tidak menanggapi suasana hati publik.

Kasus Li muncul ke publik pada akhir November lalu ketika dokumen pengadilan yang merinci kasusnya diunggah di platform media sosial China. Media lokal kemudian melaporkan bagaimana Li ditahan oleh polisi atas tuduhan pemerasan selama 251 hari pada tahun lalu setelah meminta perusahaan untuk pembayaran pesangon ketika dia dipecat.

Namun, Li kemudian dibebaskan oleh pihak berwenang dan menerima 100.000 yuan (US$ 14.206,77 atau sekitar Rp 200-an juta) sebagai kompensasi negara.

Tagar “mantan karyawan Huawei yang ditahan berharap Huawei akan meminta maaf” telah dilihat lebih dari 230 juta kali di Weibo.

Baik Li dan perwakilan hukumnya menolak berkomentar kepada Reuters. Huawei juga menolak memberikan komentar lebih lanjut tentang kasus ini.