Nge-hack Pabrik Bir, Hacker Minta Dibuatkan Bir Khusus

Tangkapan layar dari video hacker yang meminta dibuatkan bir khusus dari resep rahasia yang dimilik NBL | Foto: Independent.co.ug.

Cyberthreat.id – Peretas (hacker) ini terbilang nyeleneh, lain daripada yang lain. Ketika teman-teman “seprofesi”-nya memiliki motif uang ketika meretas, justru peretas satu ini ingin dapat kiriman bir.

Kejadian ini menimpa Nile Breweries Limited (NBL), pabrik bir tua di Uganda, berdiri sejak 1951 di distrik Jinja, sekitar 8,1 kilometer dari ibu kota negara, Kampala.

Situs web NBL (www.nilebreweries.com) diretas hacker pada Selasa (26 November 2019). Majalah mingguanThe EastAfrican menyatakan bahwa Nile Breweries telah mengonfirmasi bahwa peretasan itu memang benar terjadi.

NBL menyatakan, peretasan terjadi sekitar pukul 10.00 hingga 11.00 waktu setempat. “Semua kontennya dihapus,” tulis majalah yang diterbitkan oleh Nation Media Group itu.

Pesan hacker dalam peretasan itu adalah perusahaan diminta untuk membuat bir khusus. Si hacker minta agar dibuatkan bir sesuai dengan “resep rahasia” yang disimpan di peladen (server) perusahaan. Jika tidak memenuhi permintaan dalam 24 jam, si hacker akan mengekspose “resep rahasia” itu ke publik.


 


Situs web NBL yang diretas menampilkan rekaman video bergambar seseorang yang memakai hoodie hitam. Video tersebut berisi si hacker menyampaikan perintah dengan suara yang disamarkan secara elektronik:

"Ini adalah pesan ke Nile Breweries. Saya telah mengunjungi server Anda dan mendapati bahwa Anda telah menggunakan formula bir. Jadi, inilah permintaan saya. Segera produksi bir ini, atau formula ini akan dipublikasikan. Anda memiliki 24 jam," begitu perintah si hacker.

Manajer Hukum dan Urusan Korporat NBL, Onapito Ekomoloit, dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Selasa kemarin, mengatakan, perusahaan telah menangani masalah tersebut. "Kami telah melihat video yang beredar di situs web kami [...] kami juga telah meminta tim cepat tanggap [untuk menyelidiknya]," kata Onapito.

Situs web perusahaan kini telah bisa diakses kembali. Menyusul peretasan, para pemimpin tempat pembuatan bir dilaporkan telah mengadakan pertemuan krisis di kantor pusat perusahaan di Kampala, tulis Independent.co.ug.

Namun, media online Techjaja meragukan kejadian tersebut. Dalam berita yang diturunkan, Techjaja menulis bahwa kalangan pakar merek digital menyebut kejadian itu kemungkinan sebagai gimmick atau taktik pemasaran belaka. Kabarnya, pabrik yang pada 2001 diakuisisi SABMiller, salah satu produsen bir terbesar di dunia, dari keluarga Madhvani tersebut tengah merilis produk baru.

Dua pabrik NBL yang mampu memproduksi hingga 2,45 juta hektoliter bir terkenal dengan produk, seperti Eagle Lager, Club Beer, dan Nile Special.