Taruna Angkatan Darat AS Dilarang Gunakan TikTok
Cyberthreat.id - Mulai pekan ini para taruna Angkatan Darat AS diinstruksikan untuk tidak menggunakan aplikasi media sosial asal China, TikTok, terutama saat menggunakan seragam dan menjalankan dinas militer. Arahan ini muncul di tengah isu keamanan data dan privasi pengguna TikTok yang telah mengakuisisi aplikasi media sosial AS, Musical.ly.
Sebelumnya anggota senat Partai Demokrat AS, Chuck Schumer, mendesak Angkatan Darat untuk meninjau potensi risiko dalam penggunaan aplikasi video populer TikTok untuk merekrut remaja AS masuk militer. Isu terkait keamanan nasional AS sebagaimana digulirkan Schumer.
Sekretaris Angkatan Darat AS, Ryan McCarthy, pada Kamis (21 November 2019) mengatakan pihaknya sedang melakukan penilaian keamanan TikTok yang kini sudah terdaftar dimiliki oleh raksasa teknologi Beijing, ByteDance Technology Co. Padahal, AS dan China sedang terlibat perang dagang hingga perang teknologi.
Komando Taruna Angkatan Darat AS yang mengeluarkan perintah tersebut menyatakan akan mengawasi Reserve Officers Training Corp (ROTC) dan Junior ROTC selama memberikan pendidikan dan pelatihan militer kepada para mahasiswa dan siswa sekolah.
"Bimbingan dari komando taruna dikeluarkan untuk menghindari berbuat salah dan prinsip kehati-hatian", kata seorang juru bicara militer Angkatan Darat AS.
Sebenarnya para taruna Angkatan Darat AS masih dapat menggunakan aplikasi untuk penggunaan pribadi mereka sendiri. TikTok menjadi sangat populer di kalangan remaja AS. Sekitar 60 persen dari 26,5 juta pengguna aktif bulanan TikTok di AS berusia antara 16 dan 24 tahun.
Pencarian Reuters terhadap tagar "#rotc" dan "#jrotc" menemukan beberapa pengguna TikTok pria dan wanita muda AS menggunakan seragam militer. Mereka menjulurkan lidah dan mencibir hingga menari saat melakukan latihan.
TikTok sebelumnya telah menekankan kemerdekaannya dari Beijing dan mengatakan tidak ada data pengguna AS yang disimpan di China. Namun pernyataan itu sia-sia karena gagal meredakan kekhawatiran kongres tentang keamanan data pribadi warga negara AS yang menggunakan aplikasi tersebut.
"Apakah konten pada platform tunduk pada sensor dan hukum dari Beijing."
Komite Investasi Asing di Amerika Serikat (CFIUS) telah meluncurkan tinjauan keamanan nasional atas akuisisi ByteDance senilai 1 miliar USD untuk aplikasi media sosial AS.
Seorang juru bicara Angkatan Darat mengatakan belum memberikan panduan khusus lainnya tentang penggunaan TikTok, tetapi institusi AD memang memiliki pedoman media sosial formal yang berlaku untuk penggunaan semua platform media sosial.
"Kami juga terus mengingatkan tentara untuk tetap waspada tentang risiko menggunakan platform media sosial saat berbagi informasi dan data pribadi," kata juru bicara tersebut.