Google Take Down 46 Aplikasi Asal China di Play Store
California, Cyberthreat.id- Google dilaporkan telah melakukan take down (penghapusan) sebanyak 46 aplikasi yang dikembangkan oleh iHandy, perusahaan pengembang aplikasi yang berbasis di China, pekan lalu.
Sejumlah aplikasi tersebut berkaitan dengan kemanan, horoskop, selfie, kesehatan, dan antivirus yang telah diunduh lebih dari jutaan kali. Sayangnya, Google tidak membeberkan alasan detail terkait tindakan take down tersebut.
Dalam percakapan dengan Buzzfeed, seperti yang dikutip dari E Hacking News, Senin, (30 September 2019), Wakil Presiden iHandy, Simon Zhu, mengharapkan aplikasi yang telah dihapus tersebut, bisa kembali terpasang pada Google Play Store.
“Ini adalah tindakan tak terduga dari sudut pandang kami. Kami berusaha mencari tahu alasannya. Semoga aplikasinya akan kembali ke Play Store sesegera mungkin,” kata Zhu.
Penghapusan aplikasi di Play Store, bukan pertama kali dilakukan Google terhadap aplikasi yang berasal dari China tersebut. Sebelumnya, Google juga pernah menghapus aplikasi-aplikasi yang berasal dari China.
“Tindakan tersebut dipicu oleh iklan yang menipu dan mengganggu,” tulis E Hacking News.
Bahkan, pada bulan Agustus, tahun ini, Trend Micro menemukan malware di dalam aplikasi tertentu. Google kemudian menghapus total 85 aplikasi dari Play Store-nya.
Sebagian besar aplikasi ini terkait dengan game atau fotografi dan memiliki lebih dari 8 juta unduhan. Nama paling populer di antara aplikasi yang terinfeksi ini termasuk, Super Selfie, Cos Camera, Puzzle One Stroke Line, dan Pop Camera.
Sebagai contoh, aplikasi yang sangat populer yang dikenal sebagai Sweet Camera- Selfie Beauty Camera Filter, yang memiliki lebih dari 50 juta unduhan juga dihapus, dan juga tidak dapat ditemukan di Play Store di India.
Para peneliti menemukan bahwa semua aplikasi yang terinfeksi ini diletakkan di Play Store melalui akun pengembang yang berbeda dan ditandatangani oleh sertifikat digital yang tidak identik, tetapi mereka menunjukkan perilaku yang sama dan berbagi kode yang sama.
Merujuk pernyataan juru bicara Google belum lama ini, pihak Google mengungkapkan, kebijakan pengembang Google Play dirancang untuk membantu menciptakan pengalaman terbaik bagi pengguna.
“Dan kami secara eksplisit melarang iklan yang menipu atau mengganggu. Ketika pelanggaran ditemukan, kami mengambil tindakan,” ungkap Juru Bicara Google.