China Bantah Terlibat Serangan Siber ke Airbus

Pesawat Airbus | Foto : ABC News

Beijing, Cyberthreat.id- Otoritas China membantah laporan yang berasal dari kantor berita Prancis, AFP, yang menuding China terlibat dalam serangan siber yang ditujukan kepada produsen pesawat terbesar di Eropa, Airbus.

AFP dalam laporannya menyebut, peretas dari China menargetkan pemasok perangkat Airbus, Roll-Royce, konsultan dan pemasok teknologi Prancis Expleo, dan dua kontraktor Prancis lainnya. Tujuannya untuk mencari rahasia komersial yang terdapat pada para supplier Airbus tersebut.

AFP menduga peretas China bertanggung jawab, mengingat catatan mereka mencoba mencuri informasi komersial yang sensitif dan fakta bahwa Beijing baru saja meluncurkan pesawat yang dirancang untuk bersaing dengan Airbus dan saingan AS Boeing.

"Dalam beberapa tahun terakhir, ada banyak laporan tentang serangan dunia maya di media. Dalam laporan-laporan ini, tanpa bukti, pihak-pihak yang berkepentingan selalu menempelkan label serangan dunia maya di China dan mengotori China," kata juru bicara kementerian luar negeri China, Geng Shuang, dalam sebuah press conference, seperti yang dikutip dari SecurityWeek, Jumat, (27 September 2019).

"Praktek ini tidak profesional dan tidak bertanggung jawab, dan bahkan memiliki motif tersembunyi. China adalah pembela keamanan jaringan yang kuat,” tambah Geng.

Selain AFP, beberapa sumber lain juga mengatakan mereka percaya sekelompok peretas yang terkait dengan Partai Komunis Tiongkok, yang dikenal sebagai APT10, bisa jadi berada di balik serangan itu.

Amerika Serikat menganggap APT10 sebagai peretas yang didukung negara yang terkait dengan dinas intelijen dan militer Tiongkok.

Tetapi sumber lain menunjuk ke kelompok peretas China lainnya yang dikenal sebagai JSSD, yang diyakini beroperasi di bawah kementerian keamanan regional di provinsi pesisir Jiangsu.

AFP sudah berbicara kepada tujuh sumber keamanan dan industri, yang semuanya mengkonfirmasi serentetan serangan dalam 12 bulan terakhir tetapi meminta anonimitas karena sifat sensitif dari informasi yang mereka bagi.

Airbus dianggap sebagai target yang menggoda karena teknologi mutakhir yang menjadikannya salah satu produsen pesawat komersial terbesar di dunia, serta pemasok militer strategis.

Mitigasi Risiko

Kepala Pejabat Komersial Airbus, Christian Scherer mengungkapkan, pihaknya telah mengambil tindakan yang tepat, dengan mengecilkan risiko serangan siber  untuk mengurangi bahaya setelah penyelidikan AFP mengungkapkan serangkaian insiden peretasan yang menargetkan raksasa dirgantara Eropa tersebut.

"Kami melindungi diri kami dari serangan siber,” kata Scherer.

"Anda dapat membayangkan bahwa perusahaan seperti kami memiliki teknologi untuk mengidentifikasi, mengusir, dan melindungi diri dari serangan semacam itu," tambahnya.

Scherer juga mengakui bahwa upaya peretasan untuk memata-matai perusahaan adalah kenyataan, tetapi dia bersikeras bahwa, perusahaan  telah mengambil semua langkah yang tepat untuk melindungi dirinya.