Data Center Google Beroperasi di Indonesia Tahun Depan
Jakarta, Cyberthreat.id - Raksasa Google membangun data center yang akan beroperasi di Indonesia pada awal tahun 2020.
Enterprise Account Manager Google Cloud Ace, Ryandi Zubir, mengatakan terdapat beberapa keuntungan yang bisa dinikmati penikmat service Google di Tanah Air lewat keberadaan data center tersebut.
"Kemungkinan besar kami bangun di triwulan pertama (Q1) dan kalaupun ngaret paling di triwulan kedua (Q2)," kata Ryandi saat berbincang dengan Cyberthreat.id di Jakarta, Selasa (6 Agustus 2019).
Keberadaan data center, kata dia, adalah bentuk keseriusan Google menatap market di Indonesia. Ryandi berani mengklaim Google adalah big enterprise pertama yang membangun data center tepatnya di Jakarta.
Para pesaing Google baru akan membangun data center di Indonesia tahun 2021.
Dia mengatakan terdapat perbedaan antara data center yang berfungsi sebagai service server, dengan local data center/LDC sebagaimana yang akan dibangun beberapa para pesaing mereka di tahun berikutnya.
"Raksasa enterprise lain baru akan mengikuti kami di tahun 2021. Bagi Google sendiri, data center di tahun 2020 adalah waktu yang tepat. Ini momen yang pas buat Google memperkenalkan teknologinya sekaligus turut serta membuka chance untuk Indonesia ikutan hype trend-nya," kata dia.
Kecepatan dan Tenaga Lokal
Apa saja keuntungan yang akan diperoleh Indonesia? Ryandi menyebutkan yang pertama kali adalah kemudahan dan kecepatan layanan. Penikmat layanan Google bisa mendapatkan kecepatan yang layak saat mengakses server service milik Google sendiri.
"Jika buka Google di Indonesia lalu buka Facebook, Youtube, Gmail sekarang rasanya enggak lama kan. Nah, dengan data center di sini bakal lebih cepat lagi ditambah dengan berbagai service lainnya."
Kecepatan layanan, kata dia, bakal diiringi dengan harga yang lebih murah. Menurut Ryandi, Google bakal punya harga yang jauh lebih oke untuk service di Indonesia.
"Setelah kecepatan lalu ada harga yang lebih murah. Saya katakan harga data center ini beda dengan local data center (LDC) sebagaimana kami sudah publikasikan sebelum ini," ujarnya.
Google juga akan comply dan mengikuti seluruh aturan yang berlaku di Indonesia. Berkaca dari data center milik Google di berbagai negara, Ryandi mengatakan mereka bakal mempekerjakan tenaga lokal dan engineer tuan rumah.
"Jika ditanya sepak terjang Google soal data center, kami punya rekam jejak yang bagus. Di Jepang kami punya dua data center. Di sana kami comply dengan aturan Jepang dan mempekerjakan orang lokal."
Sebelumnya Google telah memiliki data center di Singapura, Taiwan dan Hong Kong, tapi untuk Hong Kong masih LDC. Sejumlah Unicorn Indonesia juga diketahui menjalankan workload di Google Cloud.
Sebut saja Gojek, Tokopedia, Tiket.com, Traveloka serta beberapa industri lain seperti Bluebird, CT Corp, Cineplex 21 dan Samudera. Indonesia menurut Ryandi adalah pusat kekuatan digital dan salah satu pasar Google Cloud dengan pertumbuhan luar biasa.