KISAH HACKER ZAIN QAISER
K!NG, Penjebak Ulung di Situs Web Porno
London, Cyberthreat.id - Zain Qaiser adalah penjahat siber paling produktif menghasilkan uang yang pernah dihukum oleh pengadilan Inggris.
Lelaki 24 tahun asal Barking, London Timur itu menjebak para pengunjung situs-situs web porno legal. Dengan keterampilan programming-nya ia memeras mereka dan meraup ratusan ribu poundsterling dari korban yang tersebar di 20 negara.
Selama lebih dari 18 bulan, Qaiser menyamar sebagai pemasok sah iklan online di beberapa situs web porno legal terpopuler di dunia. Qaiser membeli ruang iklan di situs-situs web itu dengan nama online, K!NG.
TERKAIT:
Baca: Memakai Teknik Malware Iklan (2)
Baca: Tinggal di Hotel Mewah hingga Bayar Pelacur (3)
Awalnya, Qaiser membantah bahwa dirinya terlibat dalam kejahatan tersebut dan mengklaim dirinya telah diretas.
Bahkan, Elizabeth Lambert, penasihat hukum Qaiser mengatakan, bahwa kliennya mengalami penyakit mental dan telah dipengaruhi oleh penjahat siber yang lebih berpengalaman dan terorganisasi.
Namun, akhirnya ia mengaku bersalah atas 11 dakwaan berupa pemerasan, penipuan, peretasan komputer, dan memiliki properti kejahatan.
Perinciannya, tiga dakwaan pemerasan, tiga dakwan penipuan oleh perwakilan palsu, empat dakwaan peretasan komputer, dan satu dakwaan properti kriminal.
Ia melakukan serangan siber dengan menyebar ransomware antara 2012 hingga 2014, sedangkan pelanggaran pencucian uang dilakukan antara 2015 dan 2018. Ia melakukan serangan itu saat usianya 17 tahun yang dilakukan di rumahnya di Barking.
Dalam praktiknya, setiap iklan yang dipromosikan di situs web tersebut ternyata berisi tautan jahat bernama Angler. Cara kerjanya mirip phising.
Maka, setiap pengunjung ke situs dewasa yang mengklik iklan palsu milik Qaiser akan secara otomatis mengunduh "paket serangan" ke komputer pengklik tersebut.
BBC melaporkan, penyelidik kepolisian mendapatkan uang milik mantan mahasiswa ilmu komputer itu sekitar £700.000 atau setara Rp 12,95 miliar dengan kurs Rp18.509.
Pengadilan Kingston Crown Court telah menjatuhi hukuman selama 6 tahun lima bulan. Hukuman tersebut termasuk capaian terbesar kedua bagi National Crime Agency (NCA) setelah awal tahun ini juga memenjarakan seorang laki-laki yang juga penjahat siber.
NCA adalah agen khusus yang menangani kasus-kasus serius, salah satunya cybercrime. Badan ini layaknya FBI di Amerika Serikat, sehingga sering disebut FBI-nya Inggris.
"Efek kerusakan yang disebabkan oleh Anda sangat luas sehingga tampaknya tidak ada laporan yang sebanding," ujar Hakim Timothy Lamb QC dalam sidang vonisnya, Selasa (9/4/2019) waktu setempat.
Mendengar vonis itu, tak ada raut sedih di wajah Qaiser. "Tetap tanpa ekspresi saat hukuman dijatuhkan," tulis The Guardian.