Wamenkominfo Apresiasi Kolaborasi Tingkatkan Kapasitas Talenta AI Aceh
Cyberthreat.id - Kementerian Komunikasi dan Informatika menjalan kerja sama dengan Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh untuk peningkatan kapasitas sumberdaya manusia bidang komunikasi dan informatik. Wamenkominfo Nezar Patria menyaksikan penandatanganan naskah kerja sama oleh Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Kominfo Hary Budiarto dengan Rektor USK Banda Aceh Marwan di Banda Aceh.
Wamen Nezar Patria mengapresiasi kolaborasi Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Kominfo dengan Microsoft serta USK untuk mendukung pengembangan talenta digital di Indonesia. khususnya untuk kecerdasan artifisial atau Artificial Intelligence (AI). Menurutnya, kolaborasi yang melibatkan banyak pemangku kepentingan memiliki nilai strategis.
"Universitas Syiah Kuala saya kira menjadi salah satu universitas yang merespons perkembangan AI. Mudah-mudahan dengan kolaborasi yang dilakukan, bisa memperkuat dan mepertajam kemampuan talenta yang ada di Universitas Syiah Kuala," kata Nezar di hadapan civitas akademika USK Banda Aceh, Aceh, Senin, 26 Februari 2024.
Penandatanganan kerja sama itu dirangkai dengan kuliah umum bertajuk 'Membentuk Karier Masa Depan di Era Berbasis AI'
Wamenkominfo menyatakan pengembangan talenta digital di tengah maraknya perkembangan AI saat ini sangat penting terutama di dunia kampus.
"Hari ini dengan Universitas Syiah Kuala kita bikin acara bareng Microsoft untuk bidang talenta AI Indonesia. Saya kira ini program yang sangat bagus untuk terus dikembangkan untuk bisa menyerap lebih banyak talenta AI terutama generasi-generasi muda kita," tuturnya.
Menurut Wamen Nezar Patria kerja sama antara Kementerian Kominfo dengan USK memungkinkan mahasiswa belajar tentang pengembangan talenta digital di bidang AI.
“Apalagi pengembangan AI telah menjadi fokus perhatian negara-negara di dunia. Dibandingkan dengan negara-negara maju lainnya. China sudah lebih di atas 50%, Amerika juga, Eropa juga. Namun, pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia masih kurang 10% dari total PDB. Dan saya kira kita memang harus bekerja keras," jelasnya.
Wamenkominfo menyatakan setidaknya ada lima skill utama yang penting dimiliki seseorang seiring dengan luasnya pemanfaatan AI, yaitu berpikir kreatif, pola pikir analitis, literasi teknologi, berpikir sistematis, serta operasionalisasi AI dan Big Data.
“Ini lima skill utama yang setidaknya harus dimiliki oleh generasi di abad 21 ini. Oleh karena itu dibutuhkan re-skilling dan up-skiling untuk membuka peluang karier baru di era disrupsi AI ini," tandasnya.
Wamen Nezar Patria menjelaskan penandatanganan ini menjadi momentum memulai program pengembangan talenta digital Kementerian Kominfo pada tahun 2024.
“Di sini menatap wajah-wajah cerah mahasiswa Universitas Syiah Kuala, wajah-wajah Aceh masa depan. Program yang sudah diluncurkan pada hari ini adalah program pengembangan talenta digital di Kominfo dan program ini untuk tahun ini kita mulai dari Aceh," tuturnya.[]