Transparent Tribe Menggunakan Aplikasi Android YouTube Palsu untuk Sebarkan Malware CapraRAT

The Hacker News

Cyberthreat.id - Pelaku ancaman yang diduga terkait Pakistan, dikenal sebagai Transparent Tribe, menggunakan aplikasi Android berbahaya yang meniru YouTube untuk mendistribusikan trojan akses jarak jauh seluler (RAT) CapraRAT, yang menunjukkan evolusi berkelanjutan dari aktivitas tersebut.

“CapraRAT adalah alat yang sangat invasif yang memberi penyerang kendali atas sebagian besar data di perangkat Android yang terinfeksi,” kata peneliti keamanan SentinelOne Alex Delamotte dalam analisisnya sebagaimana dikutip The Hacker News.

Disebutkan, Transparent Tribe, juga dikenal sebagai APT36, diketahui menargetkan entitas India untuk tujuan pengumpulan intelijen, dengan mengandalkan segudang alat yang mampu menyusup ke sistem Windows, Linux, dan Android.

Komponen penting dari perangkatnya adalah CapraRAT, yang telah disebarkan dalam bentuk aplikasi perpesanan dan panggilan aman yang di-trojan dengan merek MeetsApp dan MeetUp. Aplikasi-aplikasi yang dipersenjatai ini didistribusikan menggunakan umpan rekayasa sosial.

Kumpulan file paket Android (APK) terbaru yang ditemukan oleh SentinelOne direkayasa untuk menyamar sebagai YouTube, salah satunya menjangkau saluran YouTube milik "Piya Sharma."

Aplikasi ini diberi nama sesuai dengan namanya, yang menunjukkan bahwa musuh menggunakan teknik phishing berbasis romansa untuk menarik target agar menginstal aplikasi tersebut. Daftar aplikasinya adalah sebagai berikut:

  • com.Base.media.service
  • com.moves.media.tubes
  • com.videos.watchs.share

Setelah diinstal, aplikasi meminta izin intrusif yang memungkinkan malware mengambil berbagai data sensitif dan mengekstraknya ke server yang dikendalikan aktor. CapraRAT juga mampu memulai panggilan telepon serta mencegat dan memblokir pesan SMS yang masuk.

“Transparent Tribe adalah aktor abadi dengan kebiasaan yang dapat diandalkan,” kata Delamotte.

“Batas keamanan operasional yang relatif rendah memungkinkan identifikasi cepat terhadap alat-alat mereka. Individu dan organisasi yang terkait dengan urusan diplomatik, militer, atau aktivis di wilayah India dan Pakistan harus mengevaluasi pertahanan terhadap aktor dan ancaman ini.”[]