Kemenkes Akan Pangkas 400 Aplikasi Layanan Kesehatan
Cyberthreat.id – Wakil Menteri Kesehatan, dante Saksono Harbuwono, mengungkapkan pihaknya akan memangkas 400 aplikasi layanan kesehatan menjadi 8 aplikasi.
“Kalau dulu pelaporan aplikasi di sistem kesehatan itu kita bisa identifikasi lebih dari 400 aplikasi pelaporan secara digital, dengan satu sehat itu cuman jadi 8 aplikasi pelaporan,” kata Dante dalam keterangan pers yang diterima, Selasa (28 Februari 2023).
Dante menjelaskan, dengan pemangkasan sistem pelaporan ini, nantinya pelaporan layanan kesehatan menjadi jauh lebih ringkas. Di mana, sebelumnya setiap layanan kesehatan memiliki masing-masing aplikasi yang membuat sistem pelaporan menjadi lebih panjang.
SATUSEHAT sendiri, merupakan salah satu cara Kemenkes mengintegrasikan data rekam medis pasien di fasilitas kesehatan ke dalam satu platform Indonesia Health Services. Platform ini merupakan perwujudan dari pilar ke enam transformasi sistem kesehatan yaitu pilar transformasi teknologi kesehatan.
Platform ini, akan menghubungkan seluruh ekosistem pelaku industri kesehatan untuk menciptakan satu data kesehatan nasional. Untuk itu, semua aplikasi maupun fasilitas pelayanan kesehatan seperti RS vertikal, RS pemerintah, RS swasta, Puskesmas, Posyandu, laboratorium, klinik hingga apotek harus mengikuti standar yang telah ditetapkan Kementerian Kesehatan.
Selain itu dengan adanya platform ini, pertukaran data kesehatan nasional akan lebih efisien dan efektif. Melalui platform ini, masyarakat tidak perlu lagi membawa berkas rekam medis fisik jika harus berpindah rumah sakit.
Semua resume rekam medis pasien telah terekam secara digital di platform SATUSEHAT yang terintegrasi dengan PeduliLindungi dan bisa diakses melalui ponsel. Bahkan dengan adanya platform SATUSEHAT, nakes tidak perlu menginput data berulang pada aplikasi yang berbeda.
Sebagai informasi, sebelumnya kemenkes telah melakukan uji coba terkait pelayanan ini. Uji coba versi alfa telah dilakukan kepada sekitar 41 RS diantaranya 9 RS vertikal dan 32 RSUD DKI Jakarta dan saat ini sedang berlangsung ujicoba beta IHS di 31 institusi mulai dari perusahaan kesehatan hingga lab kesehatan. Hingga akhir tahun 2022, Kemenkes menargetkan akan ada sekitar 8.000 fasilitas layanan kesehatan di Indonesia telah terintegrasi dengan IHS dan seluruhnya terintegrasi pada 2023.