Ini Alasan Kemenkes Ubah Aplikasi PeduliLindungi Jadi Satu Sehat

PeduliLindungi

Cyberthreat.id – PeduliLindungi, aplikasi pendataan pasien dan vaksinasi Covid-19 yang dikembangkan oleh Kementerian Kesehatan, akan "dimatikan" dan berganti menjadi aplikasi "Satu Sehat " yang diluncurkan pada 28 Februari mendatang.

Kementerian Kesehatan mengatakan masyarakat tak perlu menghapus aplikasi PeduliLindungi.

Aplikasi Satu Sehat akan menyimpan seluruh data rekam medis setiap pengguna, "tidak hanya terkait dengan Covid-19, tapi rekam medis penyakit lain," tulis Antaranews.com, diakses Senin (20 Februari 2023).

Chief Digital Transformation Office Kemenkes, Setiaji, mengatakan, rekam medis dalam aplikasi Satu Sehat, termasuk rekam vaksinasi, hasil pemeriksaan laboratorium hingga basis data anak stunting (kerdil).

Setija mengatakan aplikasi Satu Sehat akan bisa terkoneksi dengan perangkat wearable sehingga memungkinkan pengguna mendapatkan poin yang bisa ditukarkan dengan vitamin dan lain-lain.

Dari sisi keamanan, aplikasi Satu Sehat telah mendapatkan asesmen dari Badan Siber dan Sandi Negara, ujar Setiaji. Saat ini tengah persiapan memenuhi standar pengelolaan keamanan informasi ISO 27001.

Awal Januari lalu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, aplkasi PeduliLindungi akan dijadikan "bank data kesehatan individu" yang mencakup imunisasi, rekam medis laboratorium, video, CT scan, MRI dan lain-lain.

Aplikasi tersebut, katanya, adalah bagian dari layanan Satu Data Indonesia yang dikembangkan oleh pemerintah. Kemenkes diberi waktu tenggat tahun ini untuk menyatukan seluruh fasilitas kesehatan, apotek, laboratorium ke dalam aplikasi Satu Sehat.

"Bila masyarakat membeli obat di apotek, data pembelian obat (juga_ akan masuk ke Satu Sehat," ujarnya.

Dengan rekaman data seperti itu, kata dia, bisa membantu dokter untuk mengetahui penyakit pasien lebih cepat.

Rencana, akhir tahun ini proyek pengintegrasian ke aplikasi Satu Sehat selesai dan bisa mulai dimanfaatkan masyarakat pada 2024.

Satu Sehat telah dikenalkan pemerintah sejak 26 Juli 2022 sebagai bagian dari proyek "transformasi digital kesehatan" yang mencakup integrasi data, rapi dan sederhanakan aplikasi, dan bangun ekosistem inovasi. Uji coba platform juga telah dilakukan di berbagai rumah sakit juga di perusahaan kesehatan dan laboratorium kesehatan

"Dalam mengembangkan platform ini, Kementerian Kesehatan mengadopsi model infrastruktur platform-as-a-service (PAAS) yang menghubungkan seluruh ekosistem pelaku industri kesehatan untuk menciptakan satu data kesehatan nasional yang dapat diandalkan," tutur Kemenkes di situswebnya.

Satu Sehat akan menjadi penghubung antaraplikasi yang beragam di berbagai pelaku industri kesehatan. "Untuk itu, semua aplikasi maupun fasilitas pelayanan kesehatan seperti RS vertikal, RS pemerintah, RS swasta, Puskesmas, Posyandu, laboratorium, klinik hingga apotek harus mengikuti standar yang telah ditetapkan Kementerian Kesehatan di Satu Sehat," ujar Kemenkes.[]