AS Luncurkan AI dalam Inisiatif Militer

Ilustrasi Cybernews

Cyberthreat.id - Kerja sama baru yang diluncurkan oleh AS di Den Haag akan mendorong penggunaan kecerdasan buatan (AI) yang bertanggung jawab di militer.

“Sebagai teknologi yang berubah dengan cepat, kami memiliki kewajiban untuk menciptakan norma perilaku bertanggung jawab yang kuat terkait penggunaan AI oleh militer dan dengan cara mengingat bahwa penerapan AI oleh militer pasti akan berubah di tahun-tahun mendatang,” Bonnie Jenkins, Wakil menteri luar negeri untuk pengendalian senjata dan keamanan internasional, kata, menurut AP, sebagaimana dilansir Cybernews, Senin (20/2).

Penggunaan AI dalam konflik dapat menjadi sangat penting, karena memiliki potensi untuk sepenuhnya mengubah cara berperang saat ini. Deklarasi tersebut diluncurkan pada saat yang agak mendesak dari perang yang semakin intensif di Ukraina dan meningkatnya kasus serangan pesawat tak berawak.

Menurut AP, deklarasi tersebut memiliki 12 poin yang menguraikan peran hukum internasional dalam penggunaan AI terkait militer, serta perlunya kontrol manusia dalam semua tindakan terkait penggunaan senjata nuklir.

Selama konferensi, 60 negara, termasuk China, menyerukan kerja sama yang luas dalam pengembangan dan penggunaan AI secara militer yang bertanggung jawab. Selain itu, mereka mendorong pembentukan kerangka kerja dan pedoman yang dikembangkan secara lokal untuk AI di militer, serta menekankan pentingnya pengawasan manusia.

“Kita tepat waktu untuk memitigasi risiko dan mencegah AI lepas kendali, dan kita tepat waktu untuk mencegah AI membawa kita ke tempat yang tidak kita inginkan,” kata Menteri Luar Negeri Belanda Wopke Hoekstra.