Tren Pay Later di Indonesia Tumbuh 10 Kali Lipat
Cyberthreat.id – Layanan pay later (bayar nanti) semakin diminati pengguna di Indonesia, tutur Xendit Group.
Catatan perusahaan payment gateway dan fintech tersebut menunjukkan penggunaan pay later tumbuh 10 kali lipat pada 2022 dibandingkan tahun sebelumnya.
Selama beberapa tahun terakhir telah terjadi peningkatan volume pembayaran digital, kata Xendit..
Sepanjang tahun lalu, pihaknya memproses lebih dari 200 juta transaksi pembayaran digital di Indonesia.
Nilai total volume transaksi tersebut mencapai lebih dari Rp300 triliun naik dibandingkan 30 persen dibandingkan pada 2021, tutur Co-founder dan COO Xendit Group Tessa Wijaya, dikutip dari Antaranews.com, Kamis (12 Januari 2023.
Transaksi itu melibatkan 3.500 pelaku usaha yang terdiri atas UKM sebanyak 70 persen dan perusahaan sekitar 30 persen.
Selain tren pay later, Xendit juga melihat terjadi peningkatan penggunaan kartu kredit sebesar enam kali lipat dan e-wallet naik lima kali lipat.
Meski kartu kredit dan e-wallet tumbuh, pengguna Indonesia ternyata masih memilih bertransaksi dengan transfer virtual accout (36 persen), sehingga menjadikannya metode pembayaran paling populer.
Akhir tahun lalu, Xendit mengenalkan aplikasi NEX yang dikembangkan oleh PT Nex Teknologi Digital yang bekerja sama dengan PT BPR Xem. Aplikasi ini untuk mendukung infrastruktur keuangan digital di Indonesia.
Xendit juga telah berkolaborasi dengan Badan Penyelenggara Jamsostek untuk menyediakan sistem payment gateway.[]