Aplikasi VKontakte Rusia Bikin Fitur ‘Deepfake’, Ubah Wajah Pengguna Menjadi Selebritas

Fitur deepfake di VKontakte. Foto: vk.com

Cyberthreat.id – VKontakte, jejaring sosial terpopuler di Rusia, baru-baru ini meluncurkan fitur baru “Deepfake”. Pengguna akan dapat dengan mudah dan cepat mengubah wajahnya menjadi wajah selebritas dari VK Clip Editor atau aplikasi mini khusus.

Teknologi tersebut memungkinkan pengguna mengubah wajah dengan mempertahankan foto riilnya. “Fitur baru ini berfungsi hampir secara real time yang memungkinkan Anda membuat lebih dari 200.000 klip deepfake setiap hari,” tulis media online lokal terkemuka, Kommersant, diakses Senin (28 November 2022).

Namun, video yang dibuat tidak bisa lebih dari tiga menit di aplikasi VK Clip Editor dan tidak lebih dari 10 menit di VK Video.

Sebagai aplikasi hiburan, VKontakte akan memberikan tanda khusus sebagai informasi bahwa video tersebut palsu, sehingga orang lain tidak terjebak pada konten hoaks.

“Semua video dengan deepfake akan ditandai dengan tanda khusus saat diekspor ke situsweb lain, sehingga Anda dapat langsung membedakannya dari selebritas asli. Semua video dengan deepfake akan diuji dan harus mematuhi aturan jaringan VKontakte,” tutur perusahaan.

Akhir September lalu, VKontakte diblokir oleh Apple di toko aplikasi globalnya menyusul seruan larangan dari pemerintah Inggris. Inggris memberlakukan sanksi terhadap Rusia sebagai respons terhadap referendum di beberapa daerah di Ukraina yang dinilai palsu. Sanksi tersebut juga berdampak pada Gazprombank, sebuah perusahaan bank Rusia yang terkait dengan VK, induk perusahaan VKontrakte.

Selain VKontrakte, VK memiliki sejumlah produk seperti VK Music, Youla, dan Mail.ru.

Saat itu Apple mengatakan bahwa aplikasi tersebut didistribusikan oleh, “Pengembang yang mayoritas sahamnya dimiliki atau dikendalikan oleh satu atau lebih organisasi yang disanksi Inggris,” tutur juru bicara Apple, Adam Dema dikutip dari The Verge.

Meski diblokir, pengguna yang telah mengunduhnya masih bisa meneruskan untuk menggunakannya. Setelah mengajukan banding, pada 19 Oktober lalu, Apple membuka blokir tersebut.

VK telah memberikan sejumlah bukti bahwa perusahaan tidak terkait sama sekali dengan organisasi yang disanksi Inggris.

"Setelah penghapusan, pengembang telah memberikan informasi yang diperlukan yang memverifikasi bahwa mereka tidak dimiliki atau dikendalikan secara mayoritas oleh entitas yang terkena sanksi. Dengan demikian, aplikasi telah dipulihkan ke App Store,” kata Apple dikutip dari The Verge.

VKontakte sudah seperti Facebook di Rusia. Tahun lalu, Rusia telah meminta Apple agar aplikasinya bersama Mail.ru itu masuk dalam aplikasi bawaan iPhone baru yang dijual di Negeri Beruang. Tapi, Apple berhenti menjual produknya di negara tersebut dan penguna dilarang menggunakan Apple Pay setelah keluar sanksi global pada beberapa bank Rusia menyusul invasi militer negara itu ke Ukraina.[]