Facebook Tunda Libra, Tunggu Masalah Regulasi Jelas

Foto: Cointelegraph

Washington, Cyberthreat.id - Facebook Inc mengatakan pada Senin(15 Juli 2019), bahwa perusahaan tidak akan melanjutkan peluncuran mata uang kriptonya, Libra, sampai masalah regulasi lebih dulu diselesaikan.

Kementerian Keuangan Amerika Serikat masih mengkhawatirkan Libra dapat digunakan untuk kegiatan terlarang, demikian laporan Reuters.com, yang diakses Selasa (16 Juli).

Berbicara dengan wartawan, Menteri Keuangan AS, Steven Mnuchin, mengaku kurang begitu nyaman dengan Libra saat ini, terutama dalam menjaga terhadap kemungkinan dipakai dalam praktik pencucian uang dan penggunaan ilegal lainnya.

"Mereka harus meyakinkan kami tentang standar yang sangat tinggi sebelum mereka memiliki akses ke sistem keuangan AS," katanya.

"Cryptocurrency ini telah didominasi oleh aktivitas ilegal dan spekulasi," ia menambahkan.

Selain Mnuchin, sebelumnya Gubernur Bank Sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), Jay Powell juga tak setuju dengan Libra dengan alasan serupa.

Kepala Kriptokurensi Facebook, David Marcus, berencana memberi tahu Kongres bahwa Libra tidak sedang dibangun untuk bersaing dengan mata uang tradisional atau mengganggu kebijakan moneter.

"Asosiasi Libra, yang akan mengelola cadangan (Libra), tidak memiliki niat untuk bersaing dengan mata uang berdaulat atau memasuki arena kebijakan moneter," kata Marcus yang akan menyampaikan hal itu di hadapan Komite Perbankan Senat. 

"Facebook tidak akan menawarkan mata uang digital Libra sampai kami sepenuhnya mengatasi masalah regulasi dan menerima persetujuan yang sesuai," ia menambahkan.

Dalam kesaksiannya yang dipersiapkan, Marcus mengatakan Asosiasi Libra, perusahaan di belakang Libra, berencana untuk mendaftar sebagai bisnis layanan uang dengan Jaringan Penegakan Kejahatan Keuangan Departemen Keuangan (FinCEN) dan sepenuhnya diharapkan untuk mematuhi anti pencucian uang dan aturan Bank Secrecy Act.

Sejak mengumumkan proyek Libra pada Juni lalu, Facebook telah menghadapi banyak kecaman dan skeptis dari para pembuat kebijakan di seluruh dunia. Kebanyakan dari mereka khawatir akan keamanan data, pencucian uang, dan perlindungan konsumen.

Marcus dijadwalkan menyampaikan pandanganya pada Selasa-Rabu (16-17 Juli) sebelum komite kongres mengawasi masalah keuangan dan beberapa anggota menyarankan produk tersebut dilarang.

Mengatasi beberapa kekhawatiran itu, Marcus mengatakan dalam kesaksiannya yang disiapkan bahwa mitra yang menyediakan layanan keuangan dengan Libra akan diminta untuk mematuhi aturan anti pencucian uang. 

Menurut dia, Asosiasi Libra tidak akan menyimpan data pribadi pengguna di luar informasi transaksi dasar, dan informasi pribadi yang diberikan kepada Calibra, dompet digital yang dikembangkan Facebook untuk menampung Libra, tidak akan dibagikan dengan perusahaan media sosial, dan tidak dapat digunakan untuk menargetkan iklan.

Ia juga berharap komisaris Perlindungan Data Federal Swiss dan Informasi menjadi regulator privasi Libra karena Asosiasi Libra bermarkas di Jenewa, Swiss. Asosiasi ini juga dalam pembicaraan awal dengan Otoritas Pengawas Pasar Keuangan Swiss tentang "kerangka kerja regulasi yang tepat."

Sementara Libra yang menjanjikan akan mematuhi undang-undang dan peraturan yang relevan, Marcus meminta agar parlemen juga melihat kelebihan produk; Amerika Serikat tidak seharusnya menahan inovasi semacam itu.

"Saya bangga bahwa Facebook telah memulai upaya ini di Amerika Serikat," kata dia. 

“Saya percaya bahwa jika Amerika tidak memimpin inovasi dalam mata uang digital dan area pembayaran, orang lain akan melakukannya. Jika kita gagal bertindak, kita bisa segera melihat mata uang digital dikendalikan oleh orang lain yang nilainya secara dramatis," ia menuturkan.