Kemenkes Rilis Fitur Sijejak, Pelacakan Informasi Terpapar Covid-19 di PeduliLindungi

Aplikasi PeduliLindungi | Foto: Kementerian Kominfo

Cyberthreat.id – Kementerian Kesehatan RI meluncurkan fitur Sijejak untuk mempercepat informasi pelacakan kontak erat di aplikasi PeduliLindungi.

“Melalui fitur ini, pengguna bisa mendapatkan informasi lebih cepat saat dirinya terdeteksi sebagai salah satu yang melakukan kontak erat dengan orang terkonfirmasi positif Covid-19,” kata Chief of Digital Transformation Office Kemenkes, Setiaji, kepada Cyberthreat.id, Senin (14 Maret 2022).

Setiaji menerangkan, Sijejak memanfaatkan pertukaran sinyal Bluetooth jarak kurang dari dua meter untuk mengumpulkan data kontak erat di antara para pengguna aplikasi PeduliLindungi. Data riwayat kontak erat ini akan diunggah ke peladen Sijejak dalam bentuk temporary ID.

Temporary ID ini berbentuk karakter acak, jadi tidak mengandung email, nomor Hp, maupun NIK KTP pengguna aplikasi PeduliLindungi. Jadi, setiap orang akan memiliki temporary ID yang berbeda dan akan terus berganti sehingga tidak akan bisa diidentifikasi oleh orang lain,” terang Setiaji. 

Peladen tersebut mendekripsi temporary ID menjadi user ID (21 karakter acak) untuk kemudian diproses oleh peladen PeduliLindungi. Data ini akan disimpan di masing-masing ponsel pengguna selama maksimal 14 hari sebagai riwayat contact tracing.

Jika suatu saat pengguna Sijejak terdeteksi sebagai orang yang positif Covid-19, sistem akan meminta persetujuan pengguna untuk mengunggah data pertukaran Bluetooth yang telah disimpan.Setelah data terunggah, pengguna lain yang terdata kontak erat dengan orang kasus positif tersebut akan mendapatkan pemberitahuan dan himbauan untuk melakukan tes hingga karantina mandiri melalui aplikasi WhatsApp.

“Dalam notifikasi yang dikirimkan ke pengguna yang melakukan kontak erat pun, nama pengunggah kontak erat tidak akan disebutkan, jadi memang akan dirahasiakan,” sebut dia.

Cara kerja Sijejak berjalan secara otomatis oleh sistem dan semua data terenkripsi dan tidak ada personally identifiable information (PII) yang disimpan oleh sistem Sijejak sehingga privasi dan keamanan data terjamin.

Selain itu, ia juga menyebutkan bahwa terdapat mekanisme otomatis penghapusan data riwayat Kontak Erat secara periodik di aplikasi PeduliLindungi dan di peladen yang digunakan untuk menampung unggahan riwayat contact tracing untuk menjaga keamanan data pengguna.

“Selain pertukaran data terjadi secara anonim, semua data juga terenkripsi dan tidak ada informasi terkait identitas pribadi yang disimpan oleh sistem maupun disebar antar pengguna,” kata Setiaji.

Fitur Sijejak dapat digunakan di aplikasi PeduliLindungi versi 4.1.16 untuk pengguna Android 6.0 (Marshmallow) ke atas dan seluruh pengguna iOS. Untuk menggunakannya, pengguna dapat melakukan beberapa hal berikut;

  • Pertama, unduh aplikasi PeduliLindungi versi terbaru.
  • Selanjutnya, buat akun baru atau log in bila telah memiliki akun PeduliLindungi.
  • Kemudian buka menu Profil di kiri atas layar dan pilih fitur “Sijejak – Lacak Kontak Erat”.
  • Aktifkan Sijejak dengan mengetuk tombol pada atas layar dan nyalakan bluetooth untuk memberikan akses ke perangkat sekitar agar fitur dapat berjalan dengan baik.[]

Redaktur: Andi Nugroho