Ratusan Komputer di Ukraina Terinfeksi Malware
Cyberthreat.id – Perusahaan keamanan siber asal Slovakia, ESET, menemukan sebuah perangkat lunak destruktif (malware) yang tersebar luas di Ukraina. Malware tersebut diketahui telah menginfeksi ratusan komputer.
ESET di serangkaian pernyataan di akun Twitter-nya mengatakan bahwa sebuah program komputer untuk penghapusan data telah “diinstal di ratusan mesin di negara tersebut” dan diperkirakan serangan telah berjalan selama beberapa bulan terakhir.
Terpisah, peneliti Vikram Thakur dari perusahaan keamanan Symantec juga menyelidiki kasus tersebut dan mengatakan bahwa serangan telah menyebar luas.
“Kami melihat aktivitas tersebut di Ukraina dan Latvia,” kata Thakur, dikutip dari Reuters, Rabu (24 Februari 2022). Juru bicara Symantec juga menambahkan aktivitas terdeteksi di Lithuania.
Dalam beberapa pekan terakhir, Ukraina telah berulang kali diserang oleh peretas. Pemerintah setempat menuding peretas yang mendapat dukungan Rusia di balik aktivitas tersebut. Rusia sebelumnya membantah tudingan tak berdasar tersebut.
Pada Rabu, situsweb Parlemen Ukraina, Kementerian Luar Negeri, Dinas Keamanan Negara, dan sejumlah bank mengalami gangguan akibat dari serangan Distributed Denial of Service (DDoS).
"Sekitar pukul 4 sore, serangan DDoS massal lainnya terhadap negara kita dimulai," kata Mykhailo Fedorov, Menteri Transformasi Digital.
Namun, ia tidak menyebutkan bank mana yang terkena dampak.
Dalam sebuah pernyataan, pengawas perlindungan data Ukraina mengatakan bahwa peretasan sedang meningkat.
"Serangan phishing terhadap otoritas publik dan infrastruktur penting, penyebaran perangkat lunak berbahaya, serta upaya untuk menembus jaringan sektor swasta dan publik dan tindakan destruktif lebih lanjut telah meningkat," katanya dalam email.
Pekan lalu, jaringan online Kementerian Pertahanan Ukraina dan dua bank kewalahan dalam intrusi terpisah. Perusahaan As Netscout Systems Inc mengatakan, serangan ini hanya berdampak kecil.[]