Operator Telepon Kroasia Alami Pelanggaran Data, 200 Ribu Pelanggan Terdampak

Ilustrasi cia broadbandtvnews.com

Cyberthreat.id -   Operator telepon Kroasia 'A1 Hrvatska' telah mengungkapkan pelanggaran data yang mengekspos informasi pribadi sekitar 10% pelanggannya yakni 200 ribu orang.

Dalam pengumuman di situs webnya, A1 Hrvatska tak banyak menjelaskan rincian, selain mengatakan mereka mengalami insiden keamanan siber yang melibatkan akses tidak sah dari salah satu basis data pengguna mereka, yang berisi informasi pribadi yang sensitif.

Jenis informasi yang telah diakses meliputi nama lengkap, nomor identifikasi pribadi, alamat fisik, dan nomor telepon.

A1 Hrvatska menekankan bahwa informasi kartu bank atau rekening  online tidak terlibat, karena database yang diakses tidak berisi rincian ini.

Bagian penting ini dikonfirmasi oleh tim forensik komputer yang menyelidiki insiden tersebut dan menganalisis log untuk menentukan apa yang dicuri.

A1 Hrvatska mengatakan mereka secara langsung memberi tahu pelanggan yang informasinya terungkap dalam pelanggaran ini.

Sementara itu, Polisi Zagreb telah menerima laporan kriminal dan sedang menyelidiki serangan tersebut.

"A1 Kroasia menanggapi situasi memalukan ini dengan sangat serius dan, segera setelah tanda-tanda pertama kecurigaan akses tidak sah ke basis pengguna, segera dan tanpa penundaan mencegah akses tidak sah lebih lanjut dan mengambil tindakan perlindungan tambahan," bunyi pernyataan itu seperti dilansir Bleeping Computer, Jumat.

"A1 Kroasia mematuhi standar keamanan tertinggi dan perlindungan data, dan kami akan terus melakukan investasi tambahan dalam meningkatkan lingkungan keamanan. Pengulangan insiden keamanan ini tidak mungkin dan belum dan tidak akan memengaruhi penyediaan layanan kepada pelanggan."

A1 Hrvatska adalah mitra strategis Vodafone, yang wilayah Portugalnya mengalami serangan siber yang sangat mengganggu tiga hari lalu yang menyebabkan terganggunya layanan data 4G dan 5G.

Mitra strategis terkadang berbagi infrastruktur online, tetapi dalam kasus ini, tidak diketahui pasti apakah ada kaitannya dengan peretasan yang dialami Vedafone Portugal.

Insiden tersebut tampaknya tidak memengaruhi layanan atau operasi A1 Hrvatska. Tampaknya yang terjadi adalah kasus akses tidak sah ke database, baik melalui kesalahan konfigurasi atau kredensial yang dicuri.[]