AlphaCode, Mesin AI Milik DeepMind yang Jago Coding

Ilustrasi | Foto: freepik.com

Cyberthreat.id – Jangan kaget jika masa depan akan didominasi perang teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).

Bukti kecanggihan AI, yang didesain memang untuk mengerjakan sebagian tugas manusia, yang paling dirasakan saat ini berjalan di industri manufaktur

Sementara, di lingkup personal, asisten virtual seperti Siri atau Alexa menunjukkan bagaimana AI mulai “hidup” berdampingan di sekitar kita.

Baru-baru ini, DeepMind AI, perusahaan pengembang AI, mengumumkan sebuah mesin yang mampu menulis kode untuk perangkat lunak.

Pendek kata, mesin yang diberi nama “AlphaCode” tersebut akan bekerja layakan manusia melakukan coding dalam kerja pemrograman.

Bahkan, kerja coding robot tersebut diklaim mampu mengungguli pengembang manusia, dikutip dari TechRadar, Kamis (3 Februrari 2022).

“AlphaCode mampu menulis program komputer pada tingkat kompetitif,” ujar perusahaan.

‎Mesin tersebut mencapai peringkat rata-rata 54,3 peren sebagai peserta teratas dalam 10 kompetisi pemprograman yang diadakan untuk lebih dari 5.000 peserta.  Kompetisi ini diadakan di platform kompetisi kode, Codeforces.

AlphaCode adalah sistem AI pertama yang mampu bersaing dengan manusia dalam konteks pembautan kode ini, klaim DeepMind.‎

“Penelitian ini dapat meningkatkan produktivitas programmer dan membantu non-programmer mengekspresikan solusi tanpa mengetahui cara menulis kode,” tulis ZDNet. ‎

Melanjutkan AlphaGo

‎Diakuisisi oleh Google pada 2014, DeepMind telah lama mengembangkan AI. Yang paling terkenal, perusahaan mengembangkan “AlphaGo”, program komputer pertama yang mengalahkan pemain manusia di game China kuno, Go.

Meski banyak sektor yang sedang dijajaki perusahaan, mereka tampaknya telah menemukan peluang baru AI di dunia coding.

‎Model ini dilatih sebelumnya pada kumpulan besar kode ‎‎sumber terbuka‎‎ yang diambil dari GitHub dan disempurnakan menggunakan kumpulan data yang lebih kecil yang dikumpulkan dari kompetisi pemrograman.‎

‎‎Meski banyak manusia mengungguli AlphaCode selama uji coba, kemampuannya untuk menciptakan solusi untuk masalah kompleks patut diperhitungkan dan bisa diintegrasikan dalam pengembangan lebih lanjut di masa depan.

‎"Memecahkan masalah pemrograman yang kompetitif adalah hal yang sangat sulit untuk dilakukan, membutuhkan keterampilan pengkodean yang baik dan kreativitas pemecahan masalah pada manusia," jelas Petr Mitrichev, seorang programmer kompetitif di Google.‎

‎"Saya sangat terkesan bahwa AlphaCode dapat membuat kemajuan di bidang ini,” ia menambahkan.‎

‎Terlebih lagi, DeepMind mengatakan penelitiannya masih dalam tahap awal.‎

‎"Kami akan melanjutkan eksplorasi ini, dan berharap penelitian lebih lanjut akan menghasilkan alat untuk meningkatkan pemrograman dan membawa kita lebih dekat kepada AI sebagai solusi,” kata perusahaan.

‎Di sisi lain, ada risiko bahwa otomatisasi bakal mengurangi permintaan untuk pengembang perangak lunak. Namun, DeepMind memiliki jawabannya bahwa hingga saat ini alatnya terbatas pada saran baris tunggal dan terbatas pada bahasa tertentu atau cuplikan kode pendek. ‎

DeepMind menekankan karyanya sama sekali tidak menjadi ancaman bagi programmer manusia, tetapi sistemnya harus dapat mengembangkan kemampuan pemecahan masalah untuk membantu manusia. []