Studi IBM: Generasi Z Cenderung Terapkan Belanja Hibrida

Ilustrasi | Foto: freepik.com

Cyberthreat.id - Institute for Business Value IBM bekerja sama dengan National Retail Federation, asosiasi perdagangan ritel terbesar di dunia, merilis studi global berjudul “Consumers want it alldi NRF 2022: Retail's Big Show”.

Studi global tersebut mensurvei terhadap lebih dari 19.000 konsumen dan menunjukkan bahwa belanja secara hibrida, memadukan fisik dan digital, mengalami peningkatan selama pandemi Covid-19.

Kini belanja seperti itu telah menjadi suatu rutinitas. Sekitar 27 persen responden berbelanja secara hibrida.

“Konsumen Gen Z yang paling mungkin untuk menjadi pembelanja hibrida dibandingkan kelompok usia lainnya,” tulis laporan tersebut dikutip dari pernyataan tertulisnya, Rabu (2 Februari 2022).

Menurut survei, 62 persen responden bersedia mengubah kebiasaan berbelanja mereka untuk mengurangi dampak lingkungan, naik dari sebelumnya 57 persen pada dua tahun lalu.

"Sementara banyak konsumen yang disurvei masih menempatkan nilai tinggi pada pengalaman berbelanja tradisional di toko fisik, mereka kini juga mengharapkan fleksibilitas untuk membangun pengalaman belanja mereka sendiri," kata Mark Mathews, Wakil Presiden Pengembangan Penelitian dan Analisis Industri di National Retail Federation.

Sekitar 72 persen responden mengatakan bahwa mereka berbelanja langsung di toko secara keseluruhan atau sebagian. Alasannya, mereka dapat menyentuh dan merasakan produk sebelum membelinya (50 persen), memilih dan menentukan produk mereka sendiri (47 persen), serta bisa langsung mendapatkan produk yang diinginkan (43 persen).

“Belanja hibrida telah menguasai sebagian besar kategori, terutama barang-barang rumah tangga dan pakaian; dan sementara toko fisik terus memainkan peran utama dalam grosir, belanja hibrida juga berkembang dalam kategori ini," ujar Luq Niazi, Direktur Pelaksana Global IBM Consumer Industries.[]