Ini 6 Pilar Transformasi Digital yang Dilakukan Kemenkes
Cyberthreat.id – Kementerian Kesehatan meluncurkan Strategi Transformasi Digital Kesehatan 2024. Strategi ini untuk mengubah fokus dari teknologi digital yang digunakan menjadi berbasis pelayanan masyarakat.
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, mengatakan sebelumnya berbagai inovasi di bidang teknologi kesehatan berfokus pada pelaporan yang dikhususkan untuk pemerintah.
“Sesuai permintaan Presiden Jokowi, untuk bisa melakukan transformasi digital di bidang kesehatan, fokus dari teknologi digital kesehatan akan kami geser, dari yang sifatnya pelaporan menjadi pelayanan ke masyarakat,” ujar Budi saat peluncuran “Strategi Transformasi Digital Kesehatan 2024 secara virtual, Kamis (16 Desember 2021).
Terdapat enam pilar transformasi digital yang akan dilakukan oleh Kementerian Kesehatan. Pertama adalah transformasi di bidang layanan primer yang akan fokus menciptakan orang sehat dan fokus pada langkah preventif. Mulai edukasi penduduk, pencegahan primer, pencegahan sekunder dengan pemeriksaan kesehatan, dan meningkatkan kapasitas dan kapabilitas layanan primer dengan mendekatkan layanan primer dan berbasis masyarakat.
Kedua, transformasi di bidang layanan sekunder, yaitu semua rumah sakit dan fasilitas kesehatan diharapkan bisa memberikan layanan yang terbaik dan standar di seluruh pelosok nusantara.
“Ketiga, transformasi sistem ketahanan kesehatan, yang dilakukan dengan meningkatkan ketahanan sektor farmasi dan alat kesehatan,” katanya. Misalnya ketersediaan, akses, kualitas, dan keterjangkauan farmasi dan peralatan medis.
Sementara, keempat adalah transformasi sistem pembiayaan kesehatan, dengan menata ulang pembiayaan dan manfaat Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), agar seluruh biaya kesehatan masyarakat indonesia dapat ditanggung secara berkesinambungan oleh negara.
“Kelima, transformasi sumber daya manusia di bidang kesehatan. Tujuannya untuk semua tenaga kesehatan, selain jumlahnya cukup, kualitasnya baik, juga terdistribusi secara merata. Mereka juga diharapkan mampu menggunakan teknologi digital untuk memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat,” kata Menkes.
Terakhir, penggunaan berbagai macam teknologi mulai dari big data, kecerdasan buatan, hingga internet of things (IoT) diharapkan mampu membawa perubahan dalam layanan kesehatan kedepan.
Menurut dia, melalui penggunaan teknologi informasi, ke depan industri kesehatan juga akan mengalami transformasi secara massif, baik dari sisi diagnosis, screening, maupun penyampaian dari layanan kesehatan.
“Untuk teknologi kesehatan kami akan berfokus di bidang teknologi informasi kesehatan maupun bioteknologi,” kata Budi.
Budi mengatakan pemerintah akan memberikan kesempatan untuk inovator dan pembuat aplikasi di bidang kesehatan untuk melakukan inovasi dengan menciptakan sebuah sistem teknologi untuk melayani masyarakat.
Sistem tersebut diharapkan mampu menghubungkan semua pemangku kepentingan, baik masyarakat, fasilitas kesehatan, rumah sakit, apotik, laboratorium, maupun perusahaan farmasi.
“Saya juga telah meminta agar teman-teman Kementerian Kesehatan mampu membangun platform teknologi informasi dengan menggunakan blue print yang jelas untuk sistem data kesehatan, sistem aplikasi kesehatan, termasuk juga ekosistem teknologi kesehatan,” kata Budi.[]
Redaktur: Andi Nugroho