Bloomberg: Spyware Pegasus Bakal Dimatikan, NSO Group Siap Dilego

NSO Group | Foto: androidrookies.com

Cyberthreat.id – NSO Group dikabarkan dalam kondisi terpuruk sejak menjadi sorotan dunia terkait peranti lunak spionase siber (spyware) “Pegasus”.

Perusahaan perangkat lunak asal Israel itu disebut-sebut bakal menjajaki pilihan untuk melego perusahaan dan mematikan unit Pegasus-nya.

Wacana tersebut telah dibahas dengan investor mereka, termasuk apakah akan ada pembiayaan kembali atau penjualan perusahaan langsung, demikian Bloomberg melaporkan, Selasa (14 Desember 2021) mengutip sejumlah sumber anonim yang mengetahui rencana NSO Group tersebut.

NSO Group telah meminta bantuan dari konsultan Moelis & Co dan kantor pengacara Willkie Farr & Gallagher, sebut sumber itu.

“Calon pemilik baru, termasuk investor dari AS telah membahas untuk mengambil alih dan menutup Pegasus,” kata salah satu sumber itu.

Skenarionya, dana segar sebesar US$200 juta bakal dipakai untuk operasional unit baru yang khusus melayani keamanan siber yang bersifat defensif. Sumber itu mengatakan, kemungkinan mereka akan mengembangkan teknologi drone.

Juru bicara NSO Group menolak berkomentar. Hal sama juga dilakukan perwakilan Moelis di New York, sedangkan Willkie Farr tidak memberikan respons sama sekali.

Pegasus menjadi skandal spionase siber sejak beberapa tahun belakangan. NSO menjual peranti lunaknya itu ke aparat penegak hukum dan pemerintah di dunia dengan klaim untuk membantu melawan terorisme. Namun, kalangan aktivis HAM mengkritiknya karena alat tersebut justru dipakai untuk meretas dan memata-matai aktivis HAM, jurnalis, oposisi politik, dan lainnya. Pegasus juga dilaporkan menargetkan ponsel pintar Presiden Prancis Emmanuel Macron. (Baca: Pegawai Deplu AS Jadi Sasaran Peretasan Pegasus)

Sejak temuan investigasi dari beberapa gabungan media massa, NSO mengatakan telah memutus kontrak dengan penegak hukum dan pemerintah yang membeli Pegasus. Tak lama setelah itu, perusahaan pun semakin terdesak setelah Kementerian Perdagangan AS memasukkan NSO dalam daftar hitam.

Apple Inc sendiri telah menggugat NSO karena Pegasus-nya telah dipakai untuk mengeksploitasi iPhone. (Baca: Apple Gugat NSO Israel karena Spyware Pegasus)

“Penutupan Pegasus dapat membuat NSO menjadi perusahaan yang jauh lebih kecil dan berpotensi kurang bernilai, karena unit tersebut menyumbang sekitar setengah dari pendapatan NSO,” kata seorang sumber Bloomberg.[]