Intelijen Palestina Manfaatkan Facebook untuk Mata-matai Warganya
Cyberthreat.id – Facebook mengatakan platformnya telah dimanfaatkan oleh intelijen Palestina untuk memata-matai warganya. Laporan tersebut muncul menjelang Pemilihan Legislatif Palestina yang akan dilaksanakan pada Mei 2021.
Menurut Facebook, kampanye spionase tersebut menargetkan jurnalis, orang-orang yang menentang pemerintah, aktivis HAM dan kelompok militer, terutama di Tepi Barat, Gaza dan Suriah, serta di Turki, Irak, Lebanon dan Libya.
Operasi Intelijen Preventive Security Service (PSS) itu dilakukan dari Tepi Barat, di mana para operator menggunakan malware canggih yang menyamar sebagai aplikasi obrolan aman untuk menyusup ke perangkat Android dan mengumpulkan informasi dari perangkat tersebut, termasuk log panggilan, lokasi, kontak, dan SMS.
“Bahkan, intelijen Palestina dalam melakukan spionase juga membuat aplikasi palsu di mana jurnalis diundang untuk mengirimkan artikel terkait hak asasi manusia untuk dipublikasikan,” tutur Facebook dalam laporannya seperti dikutip dari Security Week, diakses Kamis (22 April 2021).
Selain itu, dinas intelijen menggunakan akun palsu yang menyamar sebagai perempuan muda dan mengelabui mereka agar menginstal aplikasi berbahaya.
Laporan Facebook juga mencatat operasi spionase siber yang disponsori negara dilakukan oleh kelompok Arid Viper. Kelompok itu telah meluncurkan serangan dunia maya dari Gaza ke Israel sejak 2013.
“Target Arid Viper kali ini bukanlah Israel, melainkan Palestina, termasuk individu yang terkait dengan kelompok pro-Fatah, organisasi pemerintah Palestina, personel militer dan keamanan, dan kelompok mahasiswa di Palestina,” tulis Facebook.
Arid Viper diketahui menggunakan lebih dari seratus situs web yang menghosting malware iOS dan Android, berusaha mencuri kredensial melalui phishing atau bertindak sebagai server perintah dan kontrol (C2).
Saat ini Facebook telah menghapus akun yang berafiliasi dengan PSS dan Arid Viper. Facebook juga membocorkan hash malware, memblokir domain yang terkait dengan aktivitas mereka dan memberi tahu orang-orang yang ditargetkan.[]
Redaktur: Andi Nugroho