Apakah Nomor Telepon Anda di Facebook Berada di Tangan Hacker? Cek di Sini
Cyberthreat.id - Bocornya data pribadi 533 juta pengguna Facebook dan kini dijual murah di forum jual beli Raid Forums membuat mereka yang datanya bocor berisiko menjadi korban penipuan online atau penyamaran dengan berpura-pura menjadi si pemilik data untuk berbagai kejahatan dunia maya. .
Data itu disebut-sebut milik pengguna Facebook dari 106 negara, termasuk 130.331 akun pengguna Facebook di Indonesia.
Juru bicara Facebook kepada Business Insider mengatakan data itu kemungkinan diambil oleh peretas dengan memanfaatkan celah keamanan di platform itu yang telah ditambal pada 2019. Namun, seperti dilaporkan Motherboard, Facebook sendiri sebelumnya belum pernah mengumumkan secara terbuka tentang kebocoran data itu.
"Sangat mengkhawatirkan melihat database sebesar itu dijual di komunitas kejahatan dunia maya, itu sangat membahayakan privasi kami dan pasti akan digunakan untuk kegiatan smishing dan penipuan lainnya oleh aktor jahat," kata Alon Gal dari firma keamanan siber Israel, Hudson Rock.
Para pakar keamanan siber yang khawatir data itu disalahgunakan, kemudian mencoba berbuat sesuatu. Seorang peneliti bernama Yaser Alosefer, misalnya, membuat sebuah situs di mana orang-orang bisa melacak apakah nomor teleponnya termasuk dalam data Facebook yang bocor itu.
Beralamat di https://cyber-leaks.com, seseorang bisa memasukkan nomor teleponnya (berdasarkan negara), untuk mengetahui apakah nomor teleponnya yang terkait dengan akun Facebook telah berada di tangan hacker.
"Saya membuat alat untuk membantu pengguna akhir mengidentifikasi apakah informasi pribadi mereka telah bocor atau tidak, itu merupakan tantangan karena data dump lebih dari 30GB dan memiliki semua jenis informasi pribadi untuk lebih dari 553 juta pengguna," kata Alosefer seperti diberitakan Securityaafairs.co.
“Jadi saya memutuskan untuk mengembangkan alat ini untuk memungkinkan pengguna mencari hanya berdasarkan nomor ponsel mereka dan mengetahui apakah data mereka telah bocor atau tidak tanpa mengungkap informasi pribadi lainnya sehingga tidak dapat digunakan untuk merugikan siapa pun di internet,” tambahnya.
Alosefer merekomendasikan bagi siapa pun yang menemukan nomor teleponnya telah bocor, untuk mengaktifkan otentikasi dua faktor di aplikasi dan layanan apa pun yang menggunakan ponselnya seperti Facebook, Whatsapp, Twitter. Kalau bisa, kata dia, pilihan terbaiknya adalah dengan mengganti semua nomor telepon yang ditautkan ke akun layanan online.
“Terakhir, berhati-hatilah terhadap semua email yang masuk dan SMS Spear Phishing karena email dan SMS itu bisa berisi jebakan untuk mencuri password, sebab pelaku spam memiliki semua info yang mereka butuhkan untuk mulai menargetkan Anda,” kata Alosefer.
Peneliti lain, Troy Hunt, juga telah menambahkan basis data yang bocor itu ke situs https://haveibeenpwned.com, di mana orang-orang juga dapat melacak apakah nomor telepon atau emailnya termasuk dalam data Facebook yang bocor. Troy menyebut, situsnya memiliki 509.458.528 database akun Facebook yang bocor.
Sebelumnya, sejak 4 April 2021, peramban Firefox juga telah menambahkan basis data Facebook yang bocor itu ke dalam daftar pelacakan mereka di https://monitor.firefox.com. (Lihat: Apakah Data Anda Termasuk dalam 533 Juta Data Pengguna Facebook yang Bocor? Cek di Sini).
Untuk mengunakan layanan ini, pengguna hanya perlu memasukkan email dan Firefox akan memindainya pada pustaka pelanggaran data. Pemindaian Firefox Monitor akan mencari pelanggaran data publik sejak 2007. Pengguna juga dapat mendaftar untuk diberi tahu jika alamat email dibobol di masa mendatang.[]