Apple Mulai Tolak Aplikasi yang Pakai Sidik Jari Perangkat

Logo Apple | Foto: Unsplash

Cyberthreat.id – Apple, pengembang sistem operasi iOS, tak main-main terkait dengan kebijakan memperketat toko aplikasi, App Store, untuk melindungi penggunanya.

Sejak pekan ini, perusahaan telah menolak sejumlah aplikasi dan pembaruan aplikasi yang dibuat dengan SDK pihak ketiga yang mengintegrasikan pengumpulan data “sidik jari perangkat”.

Sejumlah pengembang yang telah menerima penolakan, di antaranya Radish Fiction, Heetch, aplikasi dari InnoGames, dan aplikasi yang mengandalkan SDK dari Adjust.

“Aplikasi kami baru saja ditolak oleh peninjau aplikasi Apple karena MMP SDK membuat ID sidik jarik (fingerprint ID),” kata Aude Bosche, manajer produk pemasaran pertumbuhan di Heetch, perusahaan rintisan teknologi transportasi Prancis, di saluran Slack, seperti dikutip dari Forbes, diakses Minggu (4 April 2021).

“Saya lihat banyak orang lain komplain…mungkin hal itu juga akan dihadapi oleh Anda!”

Apple sejak tahun lalu telah mengingatkan pengembang untuk mematuhi kebijakan barunya terkait “App Tracking Transperancy”.

Apple memberitahu pengembang aplikasi yang ditolak bahwa perangkat lunak mereka berisi alat untuk melacak pengguna, praktik yang melanggar  App Store Guidelines yang mengatur privasi data.

"Aplikasi Anda menggunakan perangkat yang dikonversi secara algoritme dan data penggunaan untuk membuat pengenal unik guna melacak pengguna," bunyi pesan itu.

"Informasi perangkat yang dikumpulkan oleh aplikasi Anda dapat mencakup beberapa hal berikut: NSLocaleAlternateQuotationBeginDelimiterKey, NSTimeZone, NSLocaleGroupingSeparator, NSLocaleDecimalSeparator ..."

Sementara itu, analis pemasaran seluler, Eric Seufert, kit pengembangan perangkat lunak dari Adjust, sebuah perusahaan pengukuran seluler, tampaknya yang menyebabkan penolakan tersebut. Jika memang begitu, , kata dia, artinya bisa mempengaruhi ribuan aplikasi.

Kit Adjust tersebut mampu mengumpulkan sidik jari perangkat. Sidik jari perangkat—terkadang disebut atribusi probabilitasik—menggunakan data dalam jumlah besar tentang perangkat untuk mengidentifikasi.

Perusahaan bisa mengumpulkan data pada versi perangkat lunak, waktu pembaruan sistem terakhir, waktu restart terakhir, lokasi, zona waktu, dan lain-lain, bahkan hal-hal seperti status baterai, tingkat pengisian daya, dan jumlah ruang disk.

Sidik jari perangkat juga dapat digunakan sebagai alternatif IDFA, metode identifikasi periklanan yang berusaha dibatasi Apple dengan “App Tracking Transperancy”-nya.

Sebelum Apple merilis iOS 14, IDFA Apple tersedia secara gratis tanpa izin dan menjadi dasar untuk mengukur pemasaran dan, jujur saja, melacak perangkat dan orang.

Sejak Apple mengubahnya, pengembang berang karena hal itu bisa mengurangi pendapatan jaringan iklan hingga miliaran.

Adjust mengatakan telah memperbarui SDK-nya, tersedia sebagai sumber terbuka dan tersedia umum di situs web GitHub, sesuai permintaan Apple. Sejauh ini , SDK-nya diklaim telah dipakai lebih dari 50.000 aplikasi. Menurut AppFigures, SDK Adjust telah dipakai 18 persen aplikasi di App Store, dan 11 persen aplikasi di Google Play Store.[]