Viral Aplikasi MyHeritage Bisa Hidupkan Orang Meninggal, Bagaimana Keamanannya?
Cyberthreat.id - Aplikasi MyHeritage yang menggunakan teknologi Deepfake viral di media sosial setelah dipakai sejumlah selebritis dunia untuk "menghidupkan kembali" foto-foto zaman dulu alias jadul, termasuk membuat foto orang yang telah meninggal bisa bergerak.
Bisa dipahami mengapa orang-orang menyukai aplikasi semacam ini. Nostalgia, seringkali menghidupkan sisi terdalam perasaan seorang manusia. Bayangkan, ketika Anda kehilangan seorang kakek atau nenek yang begitu berarti dalam hidup Anda, dan Anda hanya punya selembar foto lamanya, dengan teknologi MyHeritage foto itu bisa dihidupkan, membuatnya bergerak untuk sekadar terlihat tersenyum, mengerdipkan mata, atau mengangguk. Seolah Anda sedang berkomunikasi dalam suasana penuh kehangatan dengannya.
MyHeritage sebenarnya sudah lama ada, berdiri sejak 2003. Aplikasi yang bermula dari Israel ini memungkinkan orang menguji DNA dan melacak garis keturunan keluarga mereka.
Pada akhir Februari lalu, seperti dilaporkan Israelhayom.com, MyHeritage menandatangani kesepakatan penjualan dengan Francisco Partners dari Amerika Serikat dengan nilai US$ 600 juta. Memiliki 62 juta pengguna di seluruh dunia, MyHeritage menawarkan layanannya dalam 42 bahasa. Basis data perusahaan mencakup 13 miliar catatan sejarah dan 58 juta pohon keluarga di platformnya.
Sejak 25 Februari lalu, perusahaan menambahkan fitur "Deep Nostalgia" untuk membuat foto jadul bisa bergerak. Untuk itu, MyHeritage bekerja sama dengan D-ID, perusahaan pemeragaan video menggunakan teknik kecerdasan buatan.
"Teknologi ini dapat diterapkan oleh organisasi sejarah, museum, dan program pendidikan untuk menghidupkan tokoh-tokoh terkenal," kata D-ID dalam siaran persny seperti dilansir dari TechCrunch.
Cyberthreat.id mencoba menjajal fitur "Deep Nostalgia" dari MyHeritage ini lewat situs webnya di tautan https://www.myheritage.com/deep-nostalgia. Pertama-tama, kita akan diminta mendaftar menggunakan akun Google atau Facebook. Setelah itu, pilih foto yang ingin "dihidupkan".
Lalu, tunggu sebentar, dan sistem akan menampilkan fotonya diubah menjadi bergerak dalam warna yang lebih cerah. Dari tiga uji coba, yang berhasil dengan sempurna adalah foto yang berisi satu wajah. Sementara yang berisi dua wajah, hanya satu yang bisa digerakkan. Satu lainnya malah menampilkan wajah dengan mata juling, mungkin karena posisi orangnya duduk menyamping.
Setelah tiga kali uji coba, muncul pemberitahuan bahwa masa uji coba sudah habis. MyHeritage kemudian meminta memasukkan kartu data kartu kredit atau akun PayPal untuk pembayaran. Setelah masa uji coba 14 hari, pengguna akan diminta membayar US$94,5 setelah diskon 50 persen untuk tahun pertama.
Ada pun data kartu kredit yang diminta adalah nama pemilik kartu, negara asal, nomor kartu, masa berlaku, dan nomor CVV (tiga angka di belakang kartu) untuk konfirmasi pembayaran.
Pernah Menjadi Korban Peretasan Data
MyHeritage sendiri pernah mengalami kebocoran data penggunanya. Diumumkan pada 4 Juni 2018, insiden itu membocorkan data lebih dari 92 juta pengguna. Perusahaan mengatakan mengetahui insiden itu setelah diberitahu oleh peneliti keamanan bahwa data penggunanya telah dibocorkan oleh peretasan.
Disebutkan, data yang bocor terdiri dari alamat email dan kata sandi yang dilidungi dengan hash (dapat dibuka dengan aplikasi tertentu) milik mereka yang mendaftar ke situs itu hingga 26 Oktober 2017. Itu artinya, peretasan baru diumumkan 8 bulan setelah kejadian.
MyHeritage mengatakan tidak ada data lain yang ditemukan di server, dan tidak ada bukti data di file yang digunakan.
Menurut perusahaan, informasi tentang silsilah keluarga dan data DNA disimpan pada sistem terpisah dan bukan merupakan bagian dari pelanggaran.
Tahun lalu, Dewan Konsumen Norwegia melaporkan MyHeritage kepada otoritas data dan perlindungan konsumen nasional setelah penilaian hukum S&K menemukan bahwa kontrak yang diminta untuk ditandatangani pelanggan "tidak dapat dipahami".
Hapus Data Setelah Digunakan
Bisa dipahami jika "Deep Nostalgia" yang ditawarkan MyHeritage membuat anda ingin tenggelam sesaat dalam kenangan masa lalu bersama orang-orang terdekat di masa lalu. Namun, bagaimana pun, situs Lifehacker.com mengingatkan, orang-orang harus selalu bersikap skeptis terhadap privasi dan data pribadinya saat ada meme baru yang beredar.
Pada baian kebijakan privasinya, MyHeritage mengatakan saat menyetujui ketentuannya, itu berita memberi perusahaan "lisensi bebas royalti, berlaku di seluruh dunia, terus menerus dan tidak eksklusif untuk menghosting, menyalin, memposting, dan mendistribusikan konten semacam itu.”
Itu mungkin tidak masalah bagi kebanyakan orang, tetapi ketahuilah bahwa itu mungkin saja, sama seperti banyak situs di seluruh web yang berinteraksi dengan Anda.
Setelah Anda mengupload foto dan alat MyHeritage membuatnya menjadi animasi, foto aslinya akan ada di arsip "Foto Saya". Jika sudah selesai, pastikan Anda mengunjungi bagian situs MyHeritage itu dan menghapusnya — tidak ada gunanya menyimpannya, meskipun tidak jelas apa, jika ada, yang terjadi pada versi animasi di server MyHeritage.All Pages
Setelah Anda bersenang-senang dan membuat beberapa animasi — atau menjalankan batasan apa pun yang MyHeritage miliki secara gratis dan diberi tanda air — jangan lupa untuk menghapus gambar dan akun Anda. Untuk yang terakhir, cukup kunjungi pengaturan akun Anda (melalui ikon di pojok kanan atas situs web MyHeritage). Di halaman pertama, Anda akan melihat permintaan untuk menghapus akun Anda:
Klik tautan biru di bawah teks besar berwarna merah untuk memulai. Secara teori, tindakan tersebut akan menghapus semua data yang telah Anda unggah ke server MyHeritage, dan ini memastikan bahwa hal semacam ini tidak akan bertahan lama setelah Anda selesai bermain-main dengan layanan tersebut. Mengapa tetap menyimpannya jika Anda tidak akan menggunakannya lagi? Setidaknya, Anda telah mengurangi kemungkinan data Anda termasuk dalam daftar data yang bocor jika sewaktu-waktu situs itu diretas lagi, seperti tahun 2018 lalu.[]